Banyuwangi — 7 Desember 2025.
Analisis kuantitatif terbaru dari APPM (Aliansi Pemuda Peduli Masyarakat) memunculkan temuan yang mengejutkan publik: kerusakan nilai (opportunity loss) dari pengelolaan saham MDKA diperkirakan mencapai Rp1,7–3,5 triliun selama 2021–2023.
Rekonstruksi ini didasarkan pada:
• Sisa saham Pemkab: 973.250.000 lembar
• Harga puncak MDKA: Rp5.800 (April 2022)
• Tidak adanya profit-taking saat harga naik 200–300%
• Tidak ada strategi diversifikasi
• Tidak ada monitoring portofolio 2021–2023
• Penurunan nilai signifikan pada periode 2023–2025
APPM menyebut kerugian ini sebagai:
“kerusakan nilai terbesar aset publik dalam sejarah Banyuwangi modern.”
“Ini bukan asumsi,”
tulis laporan itu.
“Semua angka dapat diverifikasi oleh siapa pun berdasarkan data pasar, bahkan pada laporan investigasi kami menggunakan justifikasi data pasar bulan maret dan april 2025, kerusakan nilai mencapai Rp4–5 triliun.”
Temuan lain yang memperkuat gambaran kerusakan nilai:
• Tidak ada SOP pengelolaan aset keuangan daerah
• Tidak ada catatan rapat strategi selama 2021–2023
• Tidak ada evaluasi triwulan/tahunan
• Tidak ada mitigasi risiko saat MDKA memasuki fase koreksi panjang
Sejumlah ekonom muda dari YAAC (Young Accountability Action Center) menilai kasus saham MDKA ini sebagai:
“contoh nyata bagaimana ketiadaan tata kelola dapat menghancurkan nilai publik dalam skala triliunan.”
Sumber:
APPM x YAAC x KODEPUTIH