Mediaistana.com
BANYUWANGI-21-JUNI-2025 Hari ini di bumi Blambangan sedang ramai ramainya membahas eksekutif mengajukan rencana utang lagi sebesar Rp.490 Miliar ke DPRD Banyuwangi .. Hutang tersebut dikatakan untuk membiayai pembangunan, tetapi untuk pembangunan apa, pihak eksekutif tidak menjelaskan secara rinci. Akhirnya masyarakat menduga dan bersepekulasi kemungkinan ada krisis keuangan yang menimpa Kabupaten Banyuwangi . Tidak hanya disebabkan karena persoalan efisiensi dari pusat. Tetapi memang ada krisis yang serius.
Karena hutang yang sebelumnya masih harus dibayar dengan menyicil tiap tahunnya Ibarat kata tutup lubang gali lobang. Bahkan jumlah utang hampir menyamai besarnya PAD kita. Yang kurang lebih besarnya Rp. 700 Miliar.
Sehubungan dengan hal diatas media ini menghubungi lembaga BCW ( Banyuwangi Corruption Watch) sebagai lembaga kontrol publik untuk meminta pendapat dan pandangan terkait kebijakan.
Banyuwangi yang kontroversial tersebut Ditemui dikantornya pada hari jumat 20 juni 2025 Masruri Ketua BCW memberikan pandangannya ” Sudah kita prediksi Banyuwangi pada ujungnya kesulitan anggaran dengan orientasi menggenjot pariwisata Banyuwang membutuhkan dana yang tidak sedikit sementara bidang usaha justru bangkrut seperti sektor perkebunan, Air minum (Pudam) , pengelolaan kapal Sritanjung dan pendapatan dari sektor perikanan dan lain lain” ujar Masruri Ketua BCW. Selain itu Masruri juga menduga ada maksud lain dibalik langkah Pemerintah Daerah rajin berhutang , ” kalau hutang sudah menumpuk lantas apalagi yang bisa dijual untuk menomboki utang kalau bukan jualan saham seperti yang dilakukan di tahun 2020″.Ujar Masruri.
Selanjutnya Masruri menambahkan ” seharusnya pemerintah tingkatkan PADnya saja , dan hindari hutang” Ujar Masruri.