Mediaistana.com-, Kupang, Nusa Tenggara Timur, 9/7/2025. Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang tengah mempersiapkan ratusan mahasiswa (350) dihari kedua untuk diterjunkan ke sejumlah Desa di wilayah Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan (TTS), Sumba Tengah, dan Sumba Barat Daya melalui program Kuliah Bakti Pada Masyarakat (KBPM) Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025. (9/7/2025).
Pembekalan di hari kedua ini bertemakan: “Optimalisasi dan Inovasi Pemanfaatan Sumber Daya Lokal bagi Keberlanjutan UKAW Kupang serta Penuntasan Stunting dan Ketahanan Pangan Masyarakat,”.
Program Kegiatan Belajar dan Pendampingan Masyarakat (KBPM) UKAW Kupang bertujuan untuk mendekatkan mahasiswa pada realitas sosial serta menumbuhkan kepedulian terhadap isu-isu pembangunan desa secara berkelanjutan.
Dalam pembekalan hari kedua, mahasiswa dibekali dengan tiga materi penting yang menjadi bekal utama mereka saat terjun ke lapangan.
Materi pertama tentang Manajemen Keuangan Desa yang disampaikan oleh Dr. Fritz O. Fanggidae, M.Si, mengupas pentingnya tata kelola keuangan desa yang akuntabel dan partisipatif.
Mahasiswa dilatih membuat rencana anggaran tahunan, memahami peran perangkat desa, serta mempelajari teknik pembukuan sederhana dan optimalisasi sumber pendapatan desa.
Materi kedua, tentang Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan Adaptasi Perubahan Iklim (API) dibawakan oleh Norman Riwu Kaho, Ketua Forum PRB Provinsi NTT.
Mahasiswa diajak memahami hubungan erat antara bencana dan perubahan iklim, serta strategi adaptif yang dapat diterapkan untuk meningkatkan ketangguhan masyarakat di daerah rawan bencana.
Materi ketiga difokuskan pada Pengolahan Pangan Lokal untuk Ketahanan Pangan dan Stunting, khususnya melalui pengolahan ikan lokal, yang disampaikan oleh Yohanes Pandie, S.Pi. Dalam sesi ini, mahasiswa mempelajari praktik terbaik pengolahan ikan secara tradisional dan modern, sanitasi, inovasi produk, hingga strategi pemasaran lokal.
Rektor UKAW Kupang, Prof. Dr. Ir. Godlief F. Neonufa, MT, dalam kegiatan ini telah menegaskan bahwa KBPM merupakan bagian dari upaya UKAW Kupang untuk menjadikan pendidikan tinggi lebih membumi dan kontekstual.
“KBPM adalah bentuk konkrit dari iman dan ilmu yang menyatu.
Mahasiswa kami tidak hanya dibekali teori di kampus, tapi ditugaskan untuk hadir di tengah masyarakat, mendengarkan, belajar, dan menjadi bagian dari solusi,” ujar Rektor.
Sementar itu, Ketua Panitia KBPM sekaligus Ketua Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) UKAW Kupang, Ir. Fredrik J. Haba Bunga, MP., menambahkan bahwa pendekatan lintas disiplin menjadi kunci dalam pelaksanaan KBPM Tahun ini.
“Kami desain pembekalan ini agar mahasiswa siap secara teknis maupun emosional. Ketika mereka masuk ke desa, mereka akan berhadapan langsung dengan persoalan riil seperti stunting, minimnya infrastruktur, atau ketidakpastian iklim. Mereka harus mampu beradaptasi dan memberi kontribusi nyata,” jelas Haba Bunga.
Sebagaimana diketahui, salah satu Perguruan Tinggi Swasta terkemuka di Nusa Tenggara Timur, UKAW Kupang terus menunjukkan peran aktifnya dalam penguatan kapasitas masyarakat akar rumput melalui pendidikan dan pengabdian.
KBPM menjadi bagian integral dari upaya kampus dalam mendorong transformasi sosial berbasis lokal, yang selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Pantauan media, sebanyak 351 orang mahasiswa terlihat begitu antusias dalam mengikuti pembekalan tersebut, dan akan segera diterjunkan dalam waktu yang tak lama lagi ke berbagai desa mitra untuk melakukan pendampingan, edukasi, dan inovasi lokal berbasis potensi Desa.**
Nani