Palembang,mediaistana.com—Komando Bangkitnya Jawara dan Pengacara (Bang Japar) Komando Daerah (Komda) Sumatera Selatan menyuarakan sikap tegas dalam menjaga keutuhan NKRI dan menolak keras segala bentuk provokasi serta gerakan yang berpotensi merusak harmoni sosial di tengah masyarakat.
Pernyataan sikap ini disampaikan secara terbuka oleh Komandan Bang Japar Komda Sumsel, Harnel Very, dalam forum resmi yang dihadiri para anggota, tokoh masyarakat, serta elemen sipil lainnya. Ia menegaskan bahwa Bang Japar berdiri kokoh sebagai garda terdepan dalam membela nilai-nilai kebangsaan serta menolak setiap upaya adu domba yang dapat mengganggu persatuan dan kesatuan umat serta bangsa.
“Bang Japar mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya di Sumatera Selatan, untuk tetap menjaga kewaspadaan terhadap segala bentuk provokasi dan narasi yang tidak berdasar. Jangan biarkan perbedaan pandangan dijadikan alat untuk memecah belah,” tegas Harnel.
Dalam pernyataannya, Harnel juga menyinggung insiden penyerangan terhadap Tabligh Akbar Imam Besar Habib Rizieq Shihab yang terjadi di Pemalang, Jawa Tengah, Rabu malam (23/7/2025). Penyerangan yang dilakukan oleh kelompok yang menamakan diri sebagai Perjuangan Walisongo Indonesia – Laskar Sabilillah (PWI–LS) ini dinilai sebagai tindakan biadab, melawan hukum, dan mengancam keselamatan jiwa masyarakat sipil.
“Kami mengecam keras aksi premanisme berkedok ormas tersebut. Membawa senjata tajam dan melakukan kekerasan adalah bentuk nyata pelanggaran hukum,” ungkapnya.
PERNYATAAN SIKAP BANG JAPAR KOMDA SUMSEL
Menanggapi peristiwa tersebut, Bang Japar Komda Sumsel menyampaikan poin-poin sikap sebagai berikut:
1. Mengecam keras aksi kekerasan dan penyerangan yang dilakukan oleh ormas PWI–LS terhadap kegiatan Tabligh Akbar yang merupakan bagian dari kebebasan berekspresi dan beragama yang dijamin konstitusi.
2. Menuntut aparat penegak hukum untuk segera memproses pelaku lapangan, aktor intelektual, serta pihak yang diduga mendanai kegiatan ilegal tersebut sesuai dengan hukum yang berlaku.
3. Mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi dan tidak ikut dalam gerakan-gerakan ormas yang mengarah pada perpecahan bangsa dan bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
Sementara itu, Masherdata Musa’i, selaku Kepala Tim Hukum dan Advokasi Bang Japar Komda Sumsel, turut mengingatkan masyarakat agar cerdas dan bijak dalam mengonsumsi informasi, terutama di media sosial. Ia menyoroti pentingnya verifikasi informasi sebelum membagikan konten yang berpotensi memecah belah.
“Mari kita lawan narasi kebencian dan fitnah dengan menjaga persaudaraan serta ruang publik yang sehat. Kebebasan berpendapat harus diimbangi dengan tanggung jawab dan etika,” tegas Masherdata.
Bang Japar juga menegaskan komitmennya untuk tetap mengawal nilai-nilai luhur bangsa, menjaga ketertiban masyarakat, dan aktif membela kebenaran di ranah sosial, hukum, dan politik.
(Andre)