Lampung Barat – 11 November 2025 Derasnya hujan yang mengguyur Kecamatan Suoh sejak Rabu sore (10/9/2025) berubah menjadi bencana. Sungai Way Haru tak sanggup menahan debit air, meluap deras membawa material lumpur dan kayu besar. Dalam hitungan jam, Dusun Gunung Sari, Pekon Banding Agung luluh lantak diterjang banjir bandang disertai longsor.
Air bah yang turun dari perbukitan mengalir deras, menghantam rumah-rumah warga. Sebanyak lima unit rumah hanyut terbawa arus, sementara 80 rumah lainnya rusak parah. Puluhan sepeda motor dan satu unit mobil Avanza ikut terendam, sebagian tertimpa pohon tumbang. Kerugian ditaksir mencapai setengah miliar rupiah.
Evakuasi Warga di Tengah Malam, Petugas gabungan dari Polsek Bandar Negeri Suoh, BPBD, Babinsa, dan aparat kecamatan bersama warga bahu-membahu mengevakuasi penduduk yang rumahnya terendam. Dalam situasi gelap gulita, mereka menyeberangi arus deras untuk menyelamatkan warga yang masih bertahan.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun menegaskan bahwa aparat bergerak cepat. “Begitu laporan masuk, tim segera diterjunkan ke lokasi untuk membantu evakuasi warga yang terdampak banjir bandang dan longsor,” ujarnya.
Meski bencana tersebut menimbulkan kerugian besar, beruntung tidak ada korban jiwa. Namun, trauma mendalam menyelimuti masyarakat. Banyak warga hanya bisa menyaksikan harta benda mereka hanyut terbawa derasnya arus sungai.
Ancaman Banjir Masih Mengintai, Hujan yang terus mengguyur membuat debit air di Sungai Way Semangka kian meningkat. Pekon Tugu Ratu dan Banding Agung kini berstatus siaga, mengingat semua aliran sungai di Suoh dan Bandar Negeri Suoh bermuara ke Way Semangka menuju Kabupaten Tanggamus.
“Kami meminta masyarakat tetap waspada karena curah hujan masih tinggi. Kondisi debit air di sungai-sungai besar belum sepenuhnya stabil,” kata Yuyun.
Polisi juga mengimbau agar warga tidak kembali ke rumah sebelum kondisi benar-benar aman. “Fokus utama kami adalah keselamatan warga. Jangan memaksakan diri pulang jika lokasi masih berisiko diterjang banjir susulan,” tegasnya.
Kerja Sama dan Kepedulian Diperlukan, Selain langkah evakuasi, aparat bersama pemerintah daerah juga menyalurkan bantuan darurat. Yuyun menekankan pentingnya sinergi semua pihak untuk mempercepat pemulihan kondisi pasca-bencana.
“Kami mengajak seluruh elemen, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk saling bergandengan tangan membantu korban. Kepedulian bersama sangat dibutuhkan agar mereka segera bangkit,” ungkap Yuyun.
Hingga Kamis dini hari, banjir mulai surut dan warga telah dipindahkan ke tempat aman. Meski demikian, ancaman hujan lebat masih membayangi. Polisi dan tim gabungan tetap siaga di lapangan untuk memantau situasi sekaligus memberikan rasa aman bagi warga.
(IF)