34 C
Jakarta
BerandaBISNISTolak Keras Reklamasi Demi masa Depan Rakyat Pesisir.

Tolak Keras Reklamasi Demi masa Depan Rakyat Pesisir.

Warga dan Nelayan Surabaya Bersatu Tolak Reklamasi: Lingkungan Jadi Taruhan.

Surabaya — Gelombang penolakan terhadap proyek reklamasi semakin menguat di Kota Surabaya. Sejumlah kelompok nelayan bersama warga pesisir turun ke jalan dan menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Balai Kota Surabaya, Senin (22/9). Mereka mendesak pemerintah kota agar segera membatalkan rencana reklamasi yang dinilai lebih banyak menimbulkan kerugian daripada manfaat.

Dalam aksi tersebut, massa membawa spanduk bertuliskan “Selamatkan Laut, Tolak Reklamasi” dan “Pesisir Bukan Milik Pengembang”. Suara orasi bergema di tengah teriknya matahari, menunjukkan keteguhan hati masyarakat yang merasa laut adalah sumber kehidupan yang tak tergantikan.

Para nelayan menegaskan bahwa reklamasi akan merusak ekosistem laut, mulai dari habitat ikan, kerang, hingga terumbu karang yang menjadi sandaran mata pencaharian ribuan keluarga. “Reklamasi hanya akan mengorbankan masyarakat kecil dan merusak lingkungan secara permanen. Kami menolak tegas, karena ini menyangkut hidup dan masa depan kami,” tegas salah seorang perwakilan nelayan.

Selain kerugian ekologis, dampak sosial reklamasi juga dikhawatirkan sangat besar. Hilangnya hasil tangkapan akan memicu gelombang pengangguran baru di kalangan masyarakat pesisir. Banyak keluarga nelayan yang sudah hidup pas-pasan bisa terjerumus ke dalam jurang kemiskinan lebih dalam. “Kalau reklamasi dipaksakan, yang rugi bukan hanya nelayan, tapi seluruh masyarakat Surabaya akan ikut merasakan akibatnya,” ujar salah satu tokoh masyarakat.

Massa aksi mendesak Wali Kota Surabaya untuk mengambil sikap tegas dengan berpihak pada rakyat. Mereka menilai proyek reklamasi lebih menguntungkan pihak pengembang dibandingkan kepentingan publik. “Kami bukan anti pembangunan. Kami ingin pembangunan yang berkeadilan, ramah lingkungan, dan bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh warga,” tambah seorang orator.

Aksi ini juga diwarnai seruan solidaritas dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk aktivis lingkungan dan mahasiswa. Menurut mereka, isu reklamasi bukan hanya persoalan nelayan, melainkan juga menyangkut keberlanjutan ekologi kota Surabaya. “Menolak reklamasi berarti menjaga masa depan kota. Kalau pesisir rusak, generasi berikutnya akan kehilangan ruang hidup yang sehat,” tutup salah satu perwakilan mahasiswa yang turut bergabung.

Stay Connected
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Must Read
Berita Terkait

MOHON DIBACA SEBELUM MENULIS BERITA

Berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat menulis Berita :

- Perhatikan hukum:

Pastikan informasi yang Anda bagikan legal dan tidak mendukung ujaran kebencian, diskriminasi, kekerasan, atau aktivitas berbahaya lainnya.

 

- Hargai privasi:

Jangan bagikan informasi pribadi tentang orang lain tanpa persetujuan mereka. Ini termasuk nama, alamat, nomor telepon, dan detail sensitif lainnya.

 

- Pertimbangkan

dampaknya: Pikirkan tentang bagaimana kata-kata Anda dapat memengaruhi orang lain. Meskipun sesuatu secara teknis legal, itu mungkin menyakitkan atau menyinggung.

 

- Verifikasi informasi:

Sebelum membagikan informasi, terutama berita atau rumor, pastikan itu berasal dari sumber yang dapat dipercaya.

 

- Bertanggung jawab: Bertanggung jawablah atas informasi yang Anda bagikan. Bersiaplah untuk menjelaskan alasan Anda dan bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin terjadi.

Ingat, membangun komunitas daring yang aman dan saling menghormati adalah tanggung jawab semua orang. Mari kita gunakan kebebasan berekspresi kita dengan bijak!