Pontianak.
Pihak yayasan menyebutkan bahwa kejadian di salah satu sekolah tepatnya kecamatan Benua Kayong, kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, setelah di cek dan masuk laboraturium makanan sisa dari siswa-siswi nikmati di sekolah, di klarifikasi oleh Hefni Maulana bahwa siswa yang di wawancarai bahwa siswa tersebut alergi terhadap ikan pelet (24/9/2025)
Hefni juga menjelaskan total dari 3000 lebih penerimaan manfaat mulai dari SD sampai dengan SMA, Hanya 20 siswa dan salah satu guru juga ada yang menikmati makan MBG tersebut, jika kita lihat bahwa makanan MBG itu di peruntukan untuk siswa-siswi namun pertanyaannya mengapa guru juga menikmati sebab hal tersebut guru juga mengalami sakit. Sementara sekolah lain juga menerima makanan MBG di hari itu namun hanya sekolah tersebut yang mengalami kejadian tersebut.
Faktor seperti itu alergi makanan maupun kondisi kesehatan tertentu pada siswa juga bisa menjadi penyebab. Untuk saat ini pihak yayasan sudah berkoordinasi dengan pihak berwenang.
Pihak yayasan berharap kasus ini tidak menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap MBG yang di program presiden.
Berdasarkan hasil uji leb bahwa makanan yang di kelola oleh yayasan tidak ada sama sekali mengandung unsur-unsur zat berbahaya.
Red: Ariansyah