Jakarta, Mediaistana -Pada Hari ini Rabu (1/10/2025) tepatnya peringatan Hari Kesaktian Pancasila Kami warga negara Indonesia yang terdiri dari berbagai latar belakang,suku,agama dan pilihan politik berbeda telah membentuk lembaga kajian yang mempelajari gagasan Presiden Suharto yang konstruktif dengan persoalan ideologi politik ekonomi sosial budaya pertahanan keamanan, untuk menghormati jasa Presiden Suharto serta mengingat jasa Presiden Suharto yang telah membangun negara dalam percepatan pembangunan ekonomi,teknologi dan industri serta politik internasional pada akhir dekade 1980-an hingga awal dekade 1990-an dibawah kepemimpinan presiden Suharto memperoleh predikat sebagai Macan Asia Baru(New Asian Tiger) maka kami sepakat untuk mendeklarasikan pendirian lembaga kajian dengan nama ” Institut Jenderal Besar Suharto”,ungkap Gartono dihadapan Media
Pasca berakhirnya kepemimpinan presiden Suharto dan digantinya UUD 1945 asli dengan UUD 2002 predikat Macan Asia Baru menjadi sirna,seiring masuknya ideologi liberalisme dan komunisme yang dikemas oleh kekuatan global melalui investasi kebudayaan serta teknologi, Pancasila hanya dijadikan jargon oleh penyelenggara Negara karena kebijakan negara justru mengabaikan prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,Persatuan Indonesia,Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/Perwakilan,Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,”jelas Gartono.
Kita sebagai warga negara indonesia janganlah melupakan jasa-jasa kepemimpinan Presiden Suharto yang sudah jelas dalam masa kepemimpinannya Masyarakat aman dan tentram, pembangunan jelas berdiri dengan kokoh, oleh sebab itu dengan deklarasi Institut Jenderal Suharto ini akan dikembangkan kembali apa yang sudah dibangun pada era kepemimpinan Jenderal Besar Suharto.
Deklarasi Pembentukan Institut Jenderal Suharto ini diresmikan oleh tokoh:
1.Gartono
2.R.Ampi Nur Kamal Tanudjiwa
3 Toni M.Aprami
4.M.Yazid Salman
5.Mariadi
6.A.Badawy Saluy
7.Kun Nurachadiyat
8.Lukman Malanuang
9.Iskandar Abubakar
10.Taufik Rudolf Sigar
11.Wawan Ridwan
12.Hardi Ahmad