32.1 C
Jakarta
BerandaHUKUMDipolisikan:Seorang Guru SMPN 2 Siduaori MT Diduga Memeras Kuat Dada Siswi AZ 

Dipolisikan:Seorang Guru SMPN 2 Siduaori MT Diduga Memeras Kuat Dada Siswi AZ 

Nias Selatan•||mediaistana.com~Dunia pendidikan di Kabupaten Nias Selatan (Nisel), Sumatera Utara, kembali tercoreng dengan dugaan kasus pelecehan seksual yang melibatkan seorang oknum guru di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Siduaori. Inisial MT, seorang guru, dilaporkan ke Polres Nias Selatan atas dugaan tindakan tidak senonoh terhadap siswinya sendiri, AZ (16), usai mengajak korban berfoto bersama.

Laporan ini, yang teregister dengan Nomor: STTLP/B/183/X/2025/SPKT/POLRES NIAS SELATAN/POLDA SUMATERA UTARA tertanggal 15 Oktober 2025, memicu gelombang kemarahan dan tuntutan keadilan.

Modus Klasik: Ajakan Foto Berujung Petaka Iblis

Kronologi kejadian, yang dihimpun mediaistana.com dari berbagai sumber, termasuk keterangan korban dan keluarga, mengungkap modus operandi yang terbilang klasik namun tetap memilukan. MT, yang dikenal sebagai guru di SMP negeri 2 Siduaori tersebut, diduga telah lama mengincar AZ.

Menurut pengakuan AZ kepada sejumlah wartawan, MT kerap melontarkan rayuan gombal dan ajakan untuk berfoto berdua.

“Sebelum kejadian, dia (MT) sering chat saya di messenger, ‘kapan kita foto bareng?’ Saya jawab, ‘gak tahu Pak’. Dia balas lagi, ‘gak lama-lama lagi bapak di sini, gak nyampe bulan September ini bapak mau pindah’. Saya jawab, ‘apa urusan saya dengan itu Pak?'” ungkap AZ, menirukan percakapannya dengan MT, Sabtu (18/10/2025) sore.

Puncaknya terjadi pada 28 Agustus 2025, ketika MT, melalui salah seorang siswi berinisial MH, memanggil AZ ke ruang kantor guru dengan dalih untuk dibuatkan kopi. Tanpa curiga, AZ menuruti permintaan tersebut. Namun, setelah MH meninggalkan ruangan, situasi berubah drastis.

Pengakuan Korban: Pelecehan di Ruang Kantor Sepi

“Setelah saya buatkan kopi, dia (MT) suruh saya di sebelahnya dan mengajak berfoto. Awalnya saya menolak, tapi dia memaksa,” tutur AZ dengan nada bergetar.

Dalam kondisi tertekan, AZ akhirnya menuruti permintaan MT untuk berfoto bersama. Namun, saat itulah, MT diduga melancarkan aksi bejatnya.

“Pundak saya dipegangnya, kemudian bagian dada saya juga dipegangnya. Atas itu, saya lalu memukul tangannya lalu pergi,” jelas AZ, menggambarkan detik-detik mencekam di ruang kantor guru yang sepi.

Keluarga Geram: Sekolah Terkesan Tutupi Kasus

Keluarga AZ, yang mengetahui kejadian ini dari pengakuan korban, geram dengan sikap pihak sekolah yang dinilai lamban dan terkesan menutupi kasus ini. FZ, pelapor yang juga merupakan kakek AZ, mengungkapkan kekecewaannya.

“Kami sangat kecewa dengan tanggapan kepala sekolah yang mengatakan bahwa ‘hal seperti itu biasa terjadi antara guru dan siswa’. Ini jelas tidak bisa diterima. Kami menduga ada upaya untuk melindungi pelaku,” tegas FZ.

Menurutnya, pihak sekolah bahkan sempat melakukan mediasi secara sepihak tanpa melibatkan keluarga korban.

“Kami tidak pernah dimintai persetujuan atau dilibatkan dalam proses apapun. Tiba-tiba saja mereka mengklaim bahwa masalah ini sudah diselesaikan secara damai. Ini jelas tidak adil,” ujarnya dengan nada geram.

Saat awak mediaistana.com konfirmasi kepada MT melalui chatt whatsapp, maka MT tidak merespon konfirmasi tersebut dan hasil konfirmasi terhadap MT di Chatt whatsapp chatang dua, dan hingga berita ini kita tayangkan.

Stay Connected
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Must Read
Berita Terkait

MOHON DIBACA SEBELUM MENULIS BERITA

Berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat menulis Berita :

- Perhatikan hukum:

Pastikan informasi yang Anda bagikan legal dan tidak mendukung ujaran kebencian, diskriminasi, kekerasan, atau aktivitas berbahaya lainnya.

 

- Hargai privasi:

Jangan bagikan informasi pribadi tentang orang lain tanpa persetujuan mereka. Ini termasuk nama, alamat, nomor telepon, dan detail sensitif lainnya.

 

- Pertimbangkan

dampaknya: Pikirkan tentang bagaimana kata-kata Anda dapat memengaruhi orang lain. Meskipun sesuatu secara teknis legal, itu mungkin menyakitkan atau menyinggung.

 

- Verifikasi informasi:

Sebelum membagikan informasi, terutama berita atau rumor, pastikan itu berasal dari sumber yang dapat dipercaya.

 

- Bertanggung jawab: Bertanggung jawablah atas informasi yang Anda bagikan. Bersiaplah untuk menjelaskan alasan Anda dan bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin terjadi.

Ingat, membangun komunitas daring yang aman dan saling menghormati adalah tanggung jawab semua orang. Mari kita gunakan kebebasan berekspresi kita dengan bijak!