Kantor Desa Grandeng Kecamatan Lolongguba, Kabupaten Buru, dipalang oleh warga setempat dan Kepala Desa diminta mundur dari jabatannya, selasa (21/10/2025).
Aksi pemalangan kantor desa Grandeng merupakan bentuk protes sejumlah masyarakat yang mengaku tim pencari kebenaran yang sudah muak dengan kepemimpinan Kepala Desa Grandeng, HR
Menurut informasi dari salah satu sumber terpercaya di lapangan, warga geram karena selama ini tidak ada keterbukaan dari pemerintah desa, khususnya dalam pengelolaan Dana Desa (DD). Salah satu sorotan utama adalah ketidakjelasan penggunaan anggaran ketahanan pangan pada desa Grandeng tahun 2024
Ada kejanggalan terhadap pengadaan sapi pada ketahanan pangan, masyarakat setempat mengatakan harusnya ketahanan pangan yang diberikan kepala desa kepada kelompok berwujud sapi bukan uang 3 juta
Selain itu pihak kepala desa harus adil dalam berbagi jangan ada unsur nepotisme yaitu keluarganya saja yang diberikan bantuan sapi sementara yang lainya tidak
Warga juga menilai bahwa selain pembagian ketahanan pangan menjadi persoalan, kepala desa juga tidak transparan, dalam mengelolah anggaran dana desa
Sebagai bentuk ketidakpercayaan, warga secara tegas meminta agar Kepala Desa HR segera mundur dari jabatannya. Mereka menilai kepemimpinan saat ini sudah kehilangan legitimasi di mata sejumlah publik.
Sementara hasil wawancara media kami dengan kepala desa Grandeng HR usai rapat klarifikasi mengatakan Masalah pembagian sapi untuk ketahanan pangan sudah selesai karena semua kelompok sudah diberikan sapi pengadaan di tahun 2024
Jumlah sapi ketahanan pangan semua ada 20 ekor hanya saja 2 ekor mati, dan dirinya mengatakan terjadi polimik ini dikarenakan ada miskomunikasi saja hingga terjadi seperti ini.dimana ada beberapa masyarakat penerima manfaat meminta uang saja karena sapi yang ingin diberikan juga ada dirumah mereka sehingga mereka lebih memilih uang ketimbang sapi, wujudnya adalah uang 3 juta adapun sisanya akan diberikan kembali dan hingga saat ini semua penerima ketahanan pangan sudah selesai
Selain itu dirinya diminta untuk mundur dari jabatan kepala desa, ini harus mempunyai alasan kuat karena persoalan ini hanyalah ketahanan pangan dan inipun hanya miskomunikasi saja tuturnya
Dirinya juga siap menerima konsekwensinya ketika memang ada temuan dan itu kemauan masyarakat.tambahnya
( Ahmad )