mediaistana.com
Banyuwangi , Dugaan lemahnya pengawasan pekerjaan pelengsengan yang berada di Desa Dasri kecamatan Tegalsari Banyuwangi membuat rekanan mengerjakan dengan asal jadi.
Proyek pembangunan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi primer dan sekunder pada daerah irigasi di Desa Dasri kecamatan Tegalsari ini menggunakan bahan material bekas bongkaran bangunan yang lama,di mana sistim pekerjaanya di saat air sedang mengalir bahkan di duga oleh beberapa masyarakat sekitar selaku penerima manfaat pelengsengan tersebut tidak menggunakan pondasi.
Saat dikonfirmasi para pekerja bangunan mengenai batu pondasi lama dipakai kembali ini berdasarkan perintah dari mandor dan pihak kontraktor
“Saya di sini hanya kuli bangunan mas,saya mengerjakan hanya sebatas perintah dari mandor,memang mas itu banyak batu bongkaran pondasi lama di pakai kembali,” ucap seorang pekerja.Selasa(29/4/25)
Ketua BCW (Banyuwangi Corruption Watch) Masruri mengatakan semestinya di dalam RAB(rencana anggaran belanja) semua sudah tertuang mas. “Ya kalau menurut saya di sana kan sudah ada anggaranya, koq malah memakai batu lama, serta saat memasang pondasi semestinya jangan di saat air mengalir. Setidaknya ada alcon atau mesin penyedot air untuk mengeringkan dulu ,saya yakin ini sudah pasti pondasinya tidak bertahan lama. Kan kasian penerima manfaatnya,apalagi papan informasi proyek juga tidak ada “Katanya .
Besar harapan para petani sebagai penerima manfaat mengatakan agar pihak Dari instansi dinas terkait untuk melihat dan menegur pihak CV nya agar bekerja sesuai dengan panduan RABnya
