30 C
Jakarta
BerandaInfoKetum AMI Kritik Ketua MA : Hakim Tidak Bisa Menjadi Malaikat Tapi...

Ketum AMI Kritik Ketua MA : Hakim Tidak Bisa Menjadi Malaikat Tapi Jangan Semua Menjadi Setan

Mediaistana.com
Surabaya – Ketua Umum Aliansi Madura Indonesia (AMI) Baihaki Akbar, tidak sepenuhnya setuju dengan pernyataan Ketua Mahkamah Agung (MA) Sunarto bahwa hakim tidak bisa menjadi malaikat tapi jangan semua menjadi setan. Baihaki Akbar menilai pernyataan Sunarto seakan-akan menggeser standar hakim dari wakil Tuhan di bumi jadi sekadar asalkan jangan menjadi setan.

“Saya tidak sepenuhnya sepakat atas pernyataan Ketua MA, ketika hakim diibaratkan bukan malaikat, seakan-akan standar ‘wakil Tuhan di bumi’ dapat digeser menjadi sekadar ‘jangan jadi setan’. Penggeseran itu menyeret hakim-hakim dari takhta tinggi representasi Ilahi ke tanah datar manusiawi, seolah palu pengadilan tak lagi berkait ke langit, melainkan cukup berjarak secuil dari lumpur kepentingan,” kata Baihaki Akbar saat dihubungi, Senin (26/5/2025).

Baihaki Akbar mengibaratkan hakim seperti lilin di ruang gelap. Menurutnya, hakim tidak boleh ikut menjadi gelap ketika kegelapan semakin pekat.



“Layaknya satu-satunya lilin di ruang gelap, hakim adalah titik cahaya yang tak boleh ikut merunduk ketika bayangan membesar. Lilin tetap lilin, fungsinya menerangi, meski sumbu rapuh dan nyala rentan ditiup angin,” ucapnya.

Lebih jauh, Baihaki Akbar juga berpendapat tidak ada yang namanya oknum hakim. Dia menegaskan, jika seorang hakim melenceng, tidak bisa lagi dianggap sebagai hakim.

“Maka, jika ada oknum polisi, ada oknum jaksa, ada oknum advokat, tetapi harus tegas saya katakan tidak ada oknum hakim. Jika ada hakim yang melenceng, dia bukan hakim. Kata ‘hakim’ mengandaikan kesatuan utuh antara manusia, nilai, dan mandat ketuhanan, sementara ‘oknum’ merujuk pada penyimpangan yang meniadakan kesatuan itu. Dua entitas tersebut tak mungkin bersenyawa, layaknya air dan api dalam satu bejana. Dengan demikian, begitu ia menyimpang, ia telah menanggalkan nama, ‘dia bukan hakim’,” tegasnya.

Meski begitu, Baihaki Akbar memahami ketika Ketua MA Sunarto kecewa dengan perilaku hakim-hakim di Indonesia. Akan tetapi, ia meminta Sunarto berhati-hati dalam memberikan toleransi baru lewat narasi bahwa hakim bukan lah malaikat.

“Ketua MA boleh saja kecewa dengan perilaku sebagian anak buahnya, tetapi kehati-hatian ekstra dibutuhkan sebelum membuka pintu toleransi baru lewat narasi ‘ah, kita kan bukan malaikat’. Kalimat sederhana ini berpotensi menjelma menjadi jalan pintas psikologis yang melonggarkan tali moral semua hakim,” jelasnya.

“Alih-alih tetap menatap tinggi, ia justru mendidik hakim untuk menunduk, nyaman dengan kelemahan manusiawinya, lalu terbiasa berlindung di balik dalih keterbatasan. Ketika paradigma itu menjadi lazim, takhta wakil Tuhan pun pelan-pelan kehilangan aura sakralnya, dan para hakim akan mudah berdamai dengan bayangan-bayangan yang semestinya mereka halau,” lanjut dia.

Stay Connected
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Must Read
Berita Terkait

MOHON DIBACA SEBELUM MENULIS BERITA

Berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat menulis Berita :

- Perhatikan hukum:

Pastikan informasi yang Anda bagikan legal dan tidak mendukung ujaran kebencian, diskriminasi, kekerasan, atau aktivitas berbahaya lainnya.

 

- Hargai privasi:

Jangan bagikan informasi pribadi tentang orang lain tanpa persetujuan mereka. Ini termasuk nama, alamat, nomor telepon, dan detail sensitif lainnya.

 

- Pertimbangkan

dampaknya: Pikirkan tentang bagaimana kata-kata Anda dapat memengaruhi orang lain. Meskipun sesuatu secara teknis legal, itu mungkin menyakitkan atau menyinggung.

 

- Verifikasi informasi:

Sebelum membagikan informasi, terutama berita atau rumor, pastikan itu berasal dari sumber yang dapat dipercaya.

 

- Bertanggung jawab: Bertanggung jawablah atas informasi yang Anda bagikan. Bersiaplah untuk menjelaskan alasan Anda dan bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin terjadi.

Ingat, membangun komunitas daring yang aman dan saling menghormati adalah tanggung jawab semua orang. Mari kita gunakan kebebasan berekspresi kita dengan bijak!