Muara Enim, Sumsel — Tragedi kecelakaan maut kembali terjadi di jalan khusus angkutan batubara milik PT RMK Group, tepatnya di Kilometer 27 yang berlokasi di wilayah Kabupaten Muara Enim. Dari informasi yang diterima, seorang Foreman Hauling PT RMKO dilaporkan meninggal dunia akibat peristiwa nahas tersebut.
Aktivis Kabupaten Muara Enim, Nathan, turut angkat bicara menyoroti insiden yang menelan korban jiwa itu. Menurut Nathan, kejadian tersebut diduga kuat disebabkan oleh mobil tronton yang mengalami rem blong serta pengemudi yang mengantuk, hingga menabrak mobil LV Double Cabin yang dikendarai oleh Ozy Ozamy dari arah berlawanan.
“Peristiwa seperti ini seharusnya tidak terjadi apabila tata kelola dan manajemen PT RMK benar-benar menerapkan SOP (Standard Operating Procedure) dan HSE (Health, Safety, and Environment) secara profesional,” tegas Nathan kepada media, Sabtu (26/10/2025).
Nathan menilai, lemahnya pengawasan dan penerapan keselamatan kerja di lapangan menjadi penyebab utama kecelakaan tersebut. Ia meminta agar KTT (Kepala Teknik Tambang) dan PJO (Penanggung Jawab Operasional) dari PT RMK Group diberikan sanksi tegas bahkan diberhentikan dari jabatannya.
“Saya minta pihak terkait, khususnya Dinas ESDM Sumsel, untuk segera turun tangan. Jangan sampai nyawa pekerja terus jadi korban akibat kelalaian sistemik seperti ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Nathan menyampaikan bahwa pihaknya akan segera melaporkan peristiwa ini ke Inspektur Tambang, Gakkum KLHK, Dirjen Minerba Kementerian ESDM dan APH yang lainnya, agar dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap aktivitas tambang serta operasi angkutan batubara di bawah PT RMK Group.
“Kami akan melaporkan kejadian ini secara resmi. Kami mendorong agar aktivitas tambang dan seluruh kegiatan angkutan batubara PT RMK dihentikan sementara sampai ada hasil investigasi dan perbaikan sistem keselamatan kerja,” tutup Nathan.
Reporter : Jopi Marari