Editorial oleh: Drs. Muz Latuconsina, MF.
Konferensi Cabang ke-6 PDI Perjuangan Kabupaten Buru dan Buru Selatan yang berlangsung di Gren Sarah Hotel, Namlea, Rabu (4/12), menghadirkan semangat baru bagi seluruh kader partai. Dengan mengusung tema “Kedaulatan Maritim Maluku dalam Politik Kerakyatan Menuju Keadilan Sosial”, Muscab ini menjadi ruang konsolidasi penting untuk memperkuat barisan dan mempertajam arah perjuangan politik di Tanah Bupolo.
Kehadiran para tokoh partai — Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku Abdul Amin Buton, Gerald Mailoa, Alhidayat Wajo, dan Tina Welma Terelepta — serta jajaran pengurus DPC PDI Perjuangan Buru dan Buru Selatan, menandai kuatnya komitmen untuk membangun struktur partai yang solid, modern, dan ideologis.
Acara dibuka secara resmi oleh Abdul Amin Buton, yang dalam sambutannya menyampaikan pesan penting bagi seluruh kader. Ia menegaskan bahwa kemenangan PDI Perjuangan pada Pemilu 2029 bukanlah tujuan yang dapat dicapai secara instan, melainkan harus diperjuangkan melalui kerja kolektif yang terukur, terencana, dan berlandaskan semangat gotong royong.
Abdul Amin mengingatkan bahwa solidaritas, persatuan, dan kesatuan antarstruktur partai—mulai dari DPC hingga ke tingkat ranting—adalah fondasi utama yang tidak boleh retak. “Jika kita ingin menang pada 2029, maka rawatlah kebersamaan. Tidak boleh ada sekat, tidak boleh ada jarak. Dari DPC hingga ranting harus menjadi satu tubuh, satu langkah, satu tekad,” demikian pesan beliau yang disambut tepuk tangan para peserta Muscab.
Dalam dinamika politik yang semakin kompleks, PDI Perjuangan dituntut untuk terus berakar pada rakyat, menghadirkan solusi atas kebutuhan masyarakat, serta menjaga jati diri sebagai partai ideologis yang berorientasi pada keadilan sosial. Melalui Muscab ini, arah perjuangan itu kembali diteguhkan.
Konferensi Cabang ke-6 ini bukan sekadar agenda organisasi, melainkan momen refleksi dan kebangkitan, tempat seluruh kader menguatkan komitmen untuk bekerja lebih keras, lebih cerdas, dan lebih merakyat. Semangat maritim yang menjadi tema Muscab mencerminkan identitas Maluku sebagai wilayah kepulauan yang kaya sumber daya, sekaligus menegaskan bahwa perjuangan politik harus berpijak pada karakter dan kebutuhan daerah.
Dengan semangat persatuan yang terus dirawat, PDI Perjuangan Buru dan Buru Selatan optimistis melangkah menuju 2029 — membawa harapan baru, memperjuangkan kepentingan rakyat, dan meneguhkan kembali marwah partai sebagai pelopor politik kerakyatan.
( AS )