TANDUKKALUA- Mediaistana – Dalam rangka memastikan seluruh petani mendapatkan akses terhadap program bantuan pupuk gratis dari pemerintah, Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Tandukkalua, Pak Makmur, bersama para penyuluh dan rombongan lapangan, turun langsung mendatangi desa-desa dan melakukan pertemuan tatap muka dengan masyarakat serta pengurus kelompok tani.(10/20/2025)
Kegiatan ini dilakukan secara bertahap dengan menyasar seluruh wilayah kerja BPP Tandukkalua. Setiap kunjungan difokuskan pada proses penginputan data Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) untuk masing-masing kelompok tani. Langkah ini ditempuh dengan tujuan meringankan beban administratif para pengurus kelompok, yang selama ini sering kewalahan mengumpulkan dan menyusun data anggota secara mandiri.
Dalam setiap kunjungan, para penyuluh memberikan penjelasan langsung kepada masyarakat mengenai pentingnya akurasi data RDKK sebagai dasar penyaluran pupuk bersubsidi dan bantuan pupuk gratis. Masyarakat diberi keleluasaan menyerahkan data sesuai kesiapan masing-masing, tanpa tekanan atau persyaratan yang memberatkan.
> “Kami tidak ingin ada satu pun masyarakat petani yang terlewat dalam pendataan. Terserah masyarakat kapan mereka siap menyerahkan data, yang penting semua terakomodasi. Jangan sampai ada yang tidak ter-input hanya karena kendala teknis atau administrasi,” tegas Pak Makmur saat menemui warga dalam salah satu kunjungan.
Beliau menyampaikan bahwa pendataan ini merupakan bagian dari dukungan terhadap program pemerintah Kabupaten Mamasa, di bawah kepemimpinan Bupati Welem Sambolangi, yang saat ini fokus meningkatkan kesejahteraan petani, terutama di sektor persawahan. Bantuan pupuk gratis dianggap sebagai salah satu langkah strategis untuk menekan biaya produksi dan meningkatkan hasil panen.
Selain itu, penginputan langsung oleh tim BPP dan penyuluh diharapkan mampu menghindari kesalahan data dan memastikan setiap kelompok tani memperoleh alokasi pupuk sesuai kebutuhan. Dengan turun ke lapangan, pengurus kelompok tani tidak lagi menanggung beban administrasi yang berat.
Selama kegiatan berlangsung, masyarakat menyambut positif pendekatan jemput bola ini. Banyak warga petani merasa terbantu karena tidak perlu datang ke kantor BPP atau mengumpulkan data secara berulang. Transparansi, pendampingan langsung, dan komunikasi terbuka menjadi kunci kelancaran proses.
Program ini juga menunjukkan sinergi antara pemerintah daerah, penyuluh pertanian, dan masyarakat desa dalam memperkuat sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi lokal.
Sebagai penutup, Pak Makmur menegaskan kembali bahwa pihaknya akan terus bergerak hingga seluruh desa di wilayah Tandukkalua selesai diinput. Harapannya, tidak ada satupun petani yang tertinggal dalam menerima haknya atas bantuan pupuk sesuai program pemerintah.
(Zakaria)