31.9 C
Jakarta
BerandaHUKUMDugaan Korupsi Dana Kesehatan di Puskesmas Huruna, Inspektorat Nias Selatan Mulai Pemeriksaan
spot_img

Dugaan Korupsi Dana Kesehatan di Puskesmas Huruna, Inspektorat Nias Selatan Mulai Pemeriksaan

Nias Selatan, MediaIstana– Inspektorat Kabupaten Nias Selatan mulai melakukan proses pemeriksaan terhadap Kepala Puskesmas Huruna berinisial MG, yang dilaporkan atas dugaan penyimpangan dana kesehatan serta dugaan pelanggaran etik dalam pengelolaan fasilitas publik.

Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Ketua Tim Pemeriksa Inspektorat Nias Selatan saat dihubungi wartawan pada Rabu (9/7/2025). Ia menyebut pihaknya kini tengah memintai keterangan dari sejumlah pihak serta melakukan pemeriksaan atas dokumen-dokumen terkait.

“Sedang berjalan permintaan keterangan pihak-pihak terkait dan pemeriksaan dokumen. Kami tetap profesional dan berkomitmen menindaklanjuti laporan ini sesuai ketentuan yang berlaku,” ujarnya singkat.

Sebelumnya, dugaan penyimpangan dana mencuat setelah laporan masyarakat mengungkap praktik tidak lazim dalam penyaluran dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Triwulan I Tahun 2022 senilai kurang lebih Rp36 juta yang baru disalurkan pada Agustus 2022, jauh dari jadwal seharusnya.

Dana tersebut dibagikan langsung kepada lebih dari 60 pegawai dalam amplop tanpa disertai dokumen pertanggungjawaban (SPJ) resmi. Distribusi dilakukan secara informal, tanpa melalui mekanisme administrasi sesuai peraturan perundang-undangan.

Kondisi serupa terjadi pada BOK Triwulan II, yang juga didistribusikan tanpa dokumen resmi. Tak hanya itu, hingga akhir Oktober 2023, dana JKN periode Juli–Desember 2022 dilaporkan belum diterima para staf Puskesmas, memunculkan indikasi keterlambatan yang disengaja.

MG juga dituduh menggunakan ambulans Puskesmas Huruna untuk kepentingan pribadi. Beberapa warga mengaku pernah ditolak saat membutuhkan layanan pengantaran pasien maupun jenazah. Perubahan pola pemakaian ambulans baru terjadi setelah desakan kuat dari masyarakat dan tekanan internal mulai mencuat sekitar Oktober 2022.

Selain dugaan penyimpangan keuangan dan fasilitas, laporan juga menyoroti lemahnya tata kelola internal. Selama tahun anggaran berjalan, Puskesmas Huruna hanya melaksanakan tiga kali rapat staf, jauh dari standar organisasi layanan publik. Pertemuan lintas sektoral hanya dilakukan sekali dalam setahun, mencerminkan lemahnya sinergi dan kontrol antarinstansi.

Yang lebih mengkhawatirkan, sejumlah pegawai yang mempertanyakan transparansi pengelolaan dana justru mengalami tekanan secara langsung. Seorang pegawai yang tak ingin disebutkan namanya mengaku mendapat teguran karena menyuarakan kejanggalan dalam distribusi dana.

Stay Connected
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Must Read
Berita Terkait

MOHON DIBACA SEBELUM MENULIS BERITA

Berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat menulis Berita :

- Perhatikan hukum:

Pastikan informasi yang Anda bagikan legal dan tidak mendukung ujaran kebencian, diskriminasi, kekerasan, atau aktivitas berbahaya lainnya.

 

- Hargai privasi:

Jangan bagikan informasi pribadi tentang orang lain tanpa persetujuan mereka. Ini termasuk nama, alamat, nomor telepon, dan detail sensitif lainnya.

 

- Pertimbangkan

dampaknya: Pikirkan tentang bagaimana kata-kata Anda dapat memengaruhi orang lain. Meskipun sesuatu secara teknis legal, itu mungkin menyakitkan atau menyinggung.

 

- Verifikasi informasi:

Sebelum membagikan informasi, terutama berita atau rumor, pastikan itu berasal dari sumber yang dapat dipercaya.

 

- Bertanggung jawab: Bertanggung jawablah atas informasi yang Anda bagikan. Bersiaplah untuk menjelaskan alasan Anda dan bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin terjadi.

Ingat, membangun komunitas daring yang aman dan saling menghormati adalah tanggung jawab semua orang. Mari kita gunakan kebebasan berekspresi kita dengan bijak!