33.2 C
Jakarta
BerandaInfoEdarnya Fitnah, RD Bantah Adanya Intimidasi Terhadap Oknum Wartawan nando, Dugaan Terima...

Edarnya Fitnah, RD Bantah Adanya Intimidasi Terhadap Oknum Wartawan nando, Dugaan Terima Atensi

Kota Bitung,Mediaistana-Insiden yang terjadi di kedai kopi Ewako, Bitung Barat, Kecamatan Madidir, pada Jumat (11/7), memicu polemik antara seorang oknum wartawan lokal bernama Fernando dan seorang pria berinisial RD (Randi Daeng). Dalam pemberitaan awal, RD disebut telah mengintimidasi dan bahkan melakukan pemukulan terhadap Fernando. Namun, RD membantah keras tuduhan tersebut.

Saat dikonfirmasi media, RD mengklarifikasi bahwa dirinya tidak pernah memukul Fernando.

“Saya hanya menarik kerah bajunya, tidak sampai memukul. Itu pun karena terjadi salah paham,” ucap RD dengan nada menyesal. Sabtu, (12/07/2025).

Menurut RD, kejadian bermula ketika Fernando tiba-tiba melontarkan pertanyaan bernada menyinggung perasaan. “Dia tanya, ‘kenapa waktu itu ngana ambil kita pe HP?’ padahal kejadian itu sudah lebih dari dua bulan lalu,” ujar RD menceritakan ulang.

RD juga membantah tuduhan bahwa ia telah merampas HP milik Fernando dan menghapus data di dalamnya. “Waktu itu saya cuma bertanya kenapa dia mau ambil foto. Dia bilang tidak, lalu dia sendiri yang kasih HP itu ke saya. Tidak ada foto kegiatan saat itu di HP-nya. Jadi tidak benar kalau saya merampas,” jelas RD sambil menegaskan bahwa ia memiliki bukti video.

Lanjut, RD menyebut bahwa ia sebenarnya mengenal Fernando cukup dekat, bahkan mengetahui bahwa wartawan tersebut menerima “atensi” dari pihak tertentu. “Saya tahu dia terima atensi dari bos kami, artinya kita berteman. Makanya saya larang dia ambil foto, karena sudah ada relasi seperti itu,” katanya.

 

RD juga menyayangkan pemberitaan yang menurutnya mencoreng nama baiknya. Ia merasa difitnah karena disebut mengintimidasi dan menghalangi tugas jurnalistik.

“Apa yang saya lakukan tidak bisa disebut intimidasi. Saya hanya menjaga situasi saat kerja. Kalau saya dibilang rampas HP dan mengintimidasi, itu sudah fitnah,” tegasnya.

 

Ia mengungkapkan niatnya untuk melapor ke pihak kepolisian. “Saya akan membuat laporan resmi. Saya merasa difitnah di ruang publik. Nama baik saya rusak, padahal saya tidak melakukan apa yang dituduhkan,” tambah RD.

 

Terkait tudingan adanya ‘atensi bulanan’ yang diterima Fernando, RD menyatakan bahwa ia memiliki bukti nama Fernando masuk dalam daftar penerima.

 

“Kalau wartawan kerja hanya setelah terima atensi, itu kan tidak sehat untuk dunia jurnalistik,” katanya lagi.

 

Hingga berita ini diturunkan, pihak Fernando belum memberikan klarifikasi lanjutan. Sementara itu, komunitas jurnalis lokal di Bitung mulai menyoroti kasus ini, mempertanyakan etika dan integritas dalam praktik jurnalistik di daerah tersebut.

Stay Connected
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Must Read
Berita Terkait

MOHON DIBACA SEBELUM MENULIS BERITA

Berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat menulis Berita :

- Perhatikan hukum:

Pastikan informasi yang Anda bagikan legal dan tidak mendukung ujaran kebencian, diskriminasi, kekerasan, atau aktivitas berbahaya lainnya.

 

- Hargai privasi:

Jangan bagikan informasi pribadi tentang orang lain tanpa persetujuan mereka. Ini termasuk nama, alamat, nomor telepon, dan detail sensitif lainnya.

 

- Pertimbangkan

dampaknya: Pikirkan tentang bagaimana kata-kata Anda dapat memengaruhi orang lain. Meskipun sesuatu secara teknis legal, itu mungkin menyakitkan atau menyinggung.

 

- Verifikasi informasi:

Sebelum membagikan informasi, terutama berita atau rumor, pastikan itu berasal dari sumber yang dapat dipercaya.

 

- Bertanggung jawab: Bertanggung jawablah atas informasi yang Anda bagikan. Bersiaplah untuk menjelaskan alasan Anda dan bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin terjadi.

Ingat, membangun komunitas daring yang aman dan saling menghormati adalah tanggung jawab semua orang. Mari kita gunakan kebebasan berekspresi kita dengan bijak!