31.9 C
Jakarta
BerandaPENDIDIKANGuru SMP Negeri 4 Huruna Tegaskan Tak Pernah Ada Pemotongan Dana DACIL...
spot_img

Guru SMP Negeri 4 Huruna Tegaskan Tak Pernah Ada Pemotongan Dana DACIL oleh Kepala Sekolah

Nias Selatan, |mediaistana.com Para guru di SMP Negeri 4 Huruna, Kecamatan Huruna, Kabupaten Nias Selatan, menyampaikan pernyataan sikap resmi membantah tuduhan yang beredar terkait dugaan pemotongan Dana Insentif Khusus (DACIL) sebesar 30 persen oleh Kepala Sekolah, Obedi Halawa. Pernyataan bersama para guru ini disampaikan kepada mediaistana.com, Jumat (11/7/2025), di tengah maraknya pemberitaan viral yang menyudutkan pihak sekolah.

Sejumlah guru penerima DACIL secara tegas mengatakan, tuduhan yang dilontarkan melalui pemberitaan salah satu media oleh oknum guru yang juga rekan mereka, tidak benar. Mereka menduga tuduhan itu sengaja dihembuskan untuk menjatuhkan nama baik kepala sekolah.

“Kami para penerima DACIL di SMP Negeri 4 Huruna tidak pernah diminta setor 30 persen atau berapa pun dari hak kami. Bahkan Pak Kepala Sekolah selalu mengatakan kepada kami jangan pernah memberikan ‘ucapan terima kasih’ kepada siapapun dari DACIL karena itu hak penuh penerima,” ujar Denirius Laia, Tihama Laia, dan Sonawoda Giawa, saat dikonfirmasi lewat sambungan video call WhatsApp, Kamis (10/7/2025).

Fenima Halawa, salah seorang penerima DACIL, juga menyampaikan hal serupa. Ia mengaku justru merasa bersyukur atas kepemimpinan Obedi Halawa yang dinilainya adil dan tidak pernah membeda-bedakan guru penerima dan bukan penerima DACIL.

“Pak Kepala Sekolah itu baik. Kami malah diajak ngopi bersama di kantor, tanpa pilih kasih. Saya sendiri penerima DACIL dan tidak pernah diminta menyetor apapun,” ungkapnya, Senin (30/6/2024).

Senada, guru lain seperti Irwan Setia Giawa, Arosokhi Laia, Iwarni Halawa, dan Yarmina Laia menyatakan tudingan pemotongan DACIL membuat mereka tertawa karena jauh dari kenyataan.

“Sejak isu ini viral, kami heran. Kami siap memberi keterangan dimanapun, termasuk di ranah hukum, untuk menegaskan bahwa tidak pernah ada permintaan setor DACIL dari Pak Kepala Sekolah. Bahkan beliau sendiri penerima DACIL dan tak pernah berbicara soal setor-menyetor,” kata mereka.

Mereka menegaskan, selama ini hubungan kepala sekolah dengan para guru terjalin baik, penuh keterbukaan, dan jauh dari praktik-praktik semacam itu.

Saat dikonfirmasi terpisah oleh mediaistana.com, Kepala SMP Negeri 4 Huruna, Obedi Halawa, juga menampik tegas tuduhan yang dilontarkan terhadap dirinya.

“Saya tidak pernah meminta apapun dari DACIL guru-guru saya. Itu hak mereka sepenuhnya. Kalau ada yang bilang begitu, lebih baik ditanyakan langsung ke guru penerima DACIL di sekolah. Saya sendiri juga penerima DACIL dan tidak pernah ada setor-setoran yang aneh-aneh,” tegas Obedi Halawa, Jumat (11/7/2025).

Obedi berharap, isu ini segera diluruskan agar tidak merusak suasana kerja di sekolah serta nama baik lembaga pendidikan yang ia pimpin.

Stay Connected
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Must Read
Berita Terkait

MOHON DIBACA SEBELUM MENULIS BERITA

Berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat menulis Berita :

- Perhatikan hukum:

Pastikan informasi yang Anda bagikan legal dan tidak mendukung ujaran kebencian, diskriminasi, kekerasan, atau aktivitas berbahaya lainnya.

 

- Hargai privasi:

Jangan bagikan informasi pribadi tentang orang lain tanpa persetujuan mereka. Ini termasuk nama, alamat, nomor telepon, dan detail sensitif lainnya.

 

- Pertimbangkan

dampaknya: Pikirkan tentang bagaimana kata-kata Anda dapat memengaruhi orang lain. Meskipun sesuatu secara teknis legal, itu mungkin menyakitkan atau menyinggung.

 

- Verifikasi informasi:

Sebelum membagikan informasi, terutama berita atau rumor, pastikan itu berasal dari sumber yang dapat dipercaya.

 

- Bertanggung jawab: Bertanggung jawablah atas informasi yang Anda bagikan. Bersiaplah untuk menjelaskan alasan Anda dan bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin terjadi.

Ingat, membangun komunitas daring yang aman dan saling menghormati adalah tanggung jawab semua orang. Mari kita gunakan kebebasan berekspresi kita dengan bijak!