mediaistana||BANYUWANGI – Hari buruh yang di peringati tiap tanggal 1 Mei merupakan hari spesial buat para buruh yang diperingati sebagai hari buruh internasional atau lebih dikenal dengan istilah Mayday.
Di momen spesial (hari buruh), kali ini salah satu lembaga di Banyuwangi yaitu BCW ( Banyuwangi Corruption Watch) menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh buruh, hal ini menunjukkan bahwa lembaga BCW sangat perduli terhadap kaum buruh
Bahkan sehari sebelumnya, tepatnya kemarin pada tanggal 30 April, BCW juga ikut mendukung dan nenjadi bagian dari aksi demo warga aliansi masyarakat peduli (AMP) Glenmore, terkait tuntutan warga lokal untuk bisa bekerja di Pabrik Gula
Adanya dugaan rekrutmen karyawan di pabrik gula Glenmore Banyuwangi, ada unsur nepotisme dan diskriminatif.yang mana hal ini menutup akses warga lokal untuk diterima menjadi karyawan kantor di pabrik gula Glenmore. Yang terbanyak diterima justru orang luar daerah Banyuwangi.
Oleh karena itu, BCW secara khusus menyampaikan, “selamat hari buruh kepada seluruh buruh di Indonesia dan khususnya di Banyuwangi, semoga para buruh yang berperan penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia mendapatkan hak haknya”, sebut Masruri
Masruri berharap penerintah memperhatikan dan melindungi hak hak buruh untuk hidup layak, melindungi dari tindak kesewenang wenangan, kekeraasan dan meningkatkan kesejahteraan mereka ini sangat diperlukan.
Khusus kab. Banyuwangi, BCW mengingatkan kepada pemerintah, dimana hingga perhari ini, ada buruh yang terdholimi. Yang tidak lain adalah hak gaji buruh PT. PBS ( Pelayaran Banyuwangi Sejati) yang belum terbayarkan, Yaitu terkait hak karyawan PT. PBS gaji yang belum terbayarkan sejak tahun 2016 hingga saat ini
Pada kesempatan ini Masruri menegaskan, “saya mengingatkan kepada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terkait hak hak gaji buruh PT. PBS segeralah dibayarkan, kasihan para buruh Kapal Sritanjung yang dulu pernah ikut andil meningkatkan PAD Banyuwangi” imbuh Masruri Ketua BCW
Dan perlu diketahui, PT. PBS ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang transportasi laut dengan aset dua armada kapal bernama Sritanjung dan Sritanjung satu (1). yang beroperasi, dengan rute keratpang- Gilimanuk pulang pergi (PP) tiap harinya.
Kapal ini dibeli sejak tahun 2000 dimasa pemerrintahan Bupati Samsul Hadi, wyang bertujuan untuk neningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Banyuwangi.
Di awal oprasi PT. PBS bisa meraup kuntungan sampai 23 Miliar pertahun. Namun ketika pemerintahan berganti ke Abdullah Azwar Anas kejayaan PT. PBS mulai meredup bahkan dari tahun ke tahun perusahaan terus merugi yang akhirnya bangkrut
Dan berujung pada tahun 2016 PT. PBS tutup, dan yang kebih tragis PT. PBS tak mampu lagi membayar gaji karyawannya. Maka di momen hari buruh ini diharapkan pemkab Banyuwangi segera merespon dan mengambil kangkah cepat untuk menyelesaikan permasalahan yang belum terselesaikan sampai hari ini, di tahun 2025 ini, di bawah kepemimpinan Bupati Ipuk Fiestiandani, bisa menyelesaikan persoalan persoalan buruh tersebut.