32.7 C
Jakarta
BerandaPEMERINTAHANIndustri Udang Berbagai Daerah di Indonesia Kumpul di Banyuwangi, Bahas Ekspor ke...

Industri Udang Berbagai Daerah di Indonesia Kumpul di Banyuwangi, Bahas Ekspor ke AS

BANYUWANGI – Media Istana.Com // Ratusan pelaku industri udang dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul di Banyuwangi, dalam Forum Shrimp Fair, selama tiga hari 14-16 Oktober 2025. Pertemuan ini membahas dinamika ekspor udang ke berbagai negara terutama Amerika Serikat.

Forum yang diinisasi Shrimp Club Indonesia (SCI) dihadiri pengusaha, pembudidaya, pengusaha udang, hingga penyedia sarana tambak udang dari Sumatera, Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mendukung forum ini karena Banyuwangi sebagai salah satu penghasil udang terbesar di Indonesia. Ipuk berharap forum ini menjadi wadah untuk saling menguatkan para pengusaha dan petani udang di Indonesia termasuk Banyuwangi.

“Ini jadi momentum untuk kita semua duduk bareng, saling menguatkan, sehingga ketika ada masalah bisa diselesaikan secara bersama-sama. Semoga melalui forum ini persoalan ekspor udang ke AS bisa terselesaikan,” ungkapnya.

Salah satu yang dibahas dalam forum tersebut adalah peluang pasar hingga solusi terkait kebijakan pengetatan aturan impor udang oleh otoritas Amerika Serikat (AS), setelah adanya temuan paparan radioaktif Cesium-137 (Cs-137) di Unit Pengolahan Ikan (UPI) kawasan industri Cikande, Serang. Temuan ini berdampak pada ekspor udang dari Indonesia ke Amerika Serikat (AS).

“Secara teknis temuan tidak ada di lokasi budidaya, temuan hanya di UPI, itu pun hanya ada di satu lokasi Cikande, Tangerang. Di luar wilayah itu yang lain tidak ada masalah,” kata Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara, Supito.

“Pemerintah memastikan di luar Cikande, produk udang dari UPI kawasan lainnya dipastikan aman dari paparan zat berbahaya,” tegasnya.

Supito mengatakan untuk mengatasi hal tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) hingga Kementerian Koordinator Bidang Pangan, telah menerapkan standar operasional prosedur (SOP) penerbitan sertifikat bebas radioaktif yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapetan), agar ekspor produk udang dapat kembali berjalan normal.

“Peluang ekspor ke Amerika Serikat masih terbuka lebar. Karena hanya satu lokasi saja yang di-red list (UPI Cikande), sedangkan daerah lain tetap bisa ekspor asal melengkapi sertifikat bebas radioaktif dari Bapetan,” katanya.

Sementara Dewan Penasehat Shrimp Club Indonesia (SCI) Banyuwangi, Hardi Pitoyo, mengatakan dari forum yang digelar di Banyuwangi diharapkan juga bisa menemukan inovasi dan pemikiran baru, agar industri udang di Indonesia terus berkembang

“Dinamika usaha memang seperti ini. Kita harus bisa mengikuti, mengantisipasi, dan kemudian mencari solusi yang terbaik,” kata Pitoyo.

Selain seminar kegiatan ini juga diisi pameran teknologi, peralatan, hingga produk budidaya tambak udang.

(Buang)

Stay Connected
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Must Read
Berita Terkait

MOHON DIBACA SEBELUM MENULIS BERITA

Berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat menulis Berita :

- Perhatikan hukum:

Pastikan informasi yang Anda bagikan legal dan tidak mendukung ujaran kebencian, diskriminasi, kekerasan, atau aktivitas berbahaya lainnya.

 

- Hargai privasi:

Jangan bagikan informasi pribadi tentang orang lain tanpa persetujuan mereka. Ini termasuk nama, alamat, nomor telepon, dan detail sensitif lainnya.

 

- Pertimbangkan

dampaknya: Pikirkan tentang bagaimana kata-kata Anda dapat memengaruhi orang lain. Meskipun sesuatu secara teknis legal, itu mungkin menyakitkan atau menyinggung.

 

- Verifikasi informasi:

Sebelum membagikan informasi, terutama berita atau rumor, pastikan itu berasal dari sumber yang dapat dipercaya.

 

- Bertanggung jawab: Bertanggung jawablah atas informasi yang Anda bagikan. Bersiaplah untuk menjelaskan alasan Anda dan bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin terjadi.

Ingat, membangun komunitas daring yang aman dan saling menghormati adalah tanggung jawab semua orang. Mari kita gunakan kebebasan berekspresi kita dengan bijak!