Bolaang Mongondow Selatan, Agustus 2025 – Sudah dua tahun sejak jembatan gantung di Desa Nunuk, Kecamatan Pinolosian, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, ambruk pada 2023 lalu. Hingga kini, tidak ada kejelasan dari pemerintah, khususnya Kementerian PUPR, terkait upaya perbaikan maupun pembangunan kembali.
Padahal, jembatan yang menelan anggaran miliaran rupiah ini merupakan nadi perekonomian masyarakat Desa Nunuk. Infrastruktur tersebut menjadi jalur utama pengangkutan hasil pertanian, yang selama ini menjadi sumber penghidupan utama warga.
Kini, akibat jembatan terbengkalai, hasil pertanian sulit didistribusikan ke pasar. Warga terpaksa mencari jalan alternatif dengan biaya angkut lebih mahal, sehingga keuntungan petani semakin tergerus.
“Kalau kontruksinya memang lemah atau rusak karena faktor alam, seharusnya pemerintah jangan hanya diam. Jangan biarkan jembatan yang sangat penting bagi masyarakat ini seolah tak ada artinya,” keluh seorang warga Desa Nunuk.
Masyarakat berharap pemerintah segera mengambil langkah nyata, karena bagi mereka jembatan Nunuk bukan sekadar bangunan, melainkan urat nadi ekonomi yang menghubungkan hasil pertanian dengan kesejahteraan keluarga.