Mamuju – media istana,
Penunjukan Kapolda Sulawesi Barat yang baru, Irjen Pol Adi Deriyan Jayamarta, S.I.K., membuka babak baru dalam penegakan hukum di bumi Tanah Malaqbi. Dengan rekam jejak yang pernah mengabdi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), publik menaruh harapan besar agar kehadirannya mampu menjadi angin segar dalam pemberantasan korupsi dan mafia hukum di Sulbar.
Namun, di balik harapan tersebut, beban berat sudah menanti. Sejumlah kasus besar masih mandek di meja penyidik Polda Sulbar. Mulai dari peredaran oli palsu, rokok ilegal, pupuk subsidi, hingga skandal besar dugaan mafia penerimaan CASIS Bintara Polri yang menyeret nama pejabat internal.
Gerakan Barisan Rakyat Anti Korupsi (GEBRAK) Sulbar menegaskan, tidak boleh ada lagi kasus yang dipetieskan. Ketua GEBRAK Sulbar, Idham, menyampaikan sikap tegasnya.
“Kapolda baru harus berani membongkar semua mafia yang merusak integritas institusi kepolisian di Sulbar. Jangan ada tebang pilih, jangan ada kompromi. Skandal oli palsu, rokok ilegal, pupuk subsidi, dan mafia CASIS harus dituntaskan. Jika tidak, kehadiran Kapolda baru hanya akan menambah daftar panjang kegagalan penegakan hukum di negeri ini,” tegas Idham.
GEBRAK Sulbar berkomitmen akan terus mengawal dan menekan aparat penegak hukum agar bekerja profesional, transparan, dan tidak tunduk pada kepentingan gelap.
“Kami mengingatkan, Kapolda Sulbar yang punya rekam jejak di KPK. Artinya, rakyat menaruh ekspektasi tinggi. Jangan sampai kepercayaan ini dikhianati. GEBRAK siap berdiri di barisan depan untuk mengawal janji bersih-bersih mafia di tubuh Polda Sulbar,” lanjut Idham.
Masyarakat Sulbar kini menunggu gebrakan nyata dari Kapolda baru: apakah benar-benar berani menyikat mafia hukum atau justru hanyut dalam arus status quo.