29.3 C
Jakarta
BerandaInfoKasus Opi: Dari Korban Penganiayaan Menjadi Tersangka Pencabulan

Kasus Opi: Dari Korban Penganiayaan Menjadi Tersangka Pencabulan

  • Kasus Opi: Dari Korban Penganiayaan Menjadi Tersangka Pencabula
    Mamuju, 16 September 2025 – Kasus hukum yang menimpa Opi (24), warga Tadui, Kecamatan Mamuju, menimbulkan tanda tanya besar. Dari awalnya sebagai korban pengeroyokan, ia justru ditetapkan sebagai tersangka kasus pencabulan terhadap pacarnya sendiri, sebut saja Bunga (nama samaran).
    Pihak keluarga Opi menjelaskan, peristiwa bermula saat Opi dikeroyok sejumlah pemuda di Tambi, bahkan diduga melibatkan seorang oknum polisi berinisial Kasbi. Bukannya dilindungi, Opi malah ditahan di Polres Mamuju dan disebut kembali mendapat penganiayaan di dalam sel. Hingga kini, keluarga mengaku tidak pernah menerima surat penahanan resmi. Lebih janggal lagi, Opi kemudian ditetapkan sebagai tersangka pencabulan terhadap pacarnya. Padahal, menurut ayah Bunga, pihak keluarga tidak pernah membuat laporan. Ia hanya diminta menandatangani surat yang dibawa oleh pihak kepolisian. Keluarga kedua belah pihak sebelumnya telah membuat surat damai dan berencana menikahkan keduanya. Namun rencana itu terhambat karena status hukum Opi. Kami hanya minta keadilan dan transparansi. Anak kami awalnya korban penganiayaan, tapi justru berbalik menjadi tersangka pencabulan,” Tegas Abd. Rahman, ayah Opi.
  • Kasus ini kini menjadi sorotan masyarakat Mamuju, yang menuntut aparat penegak hukum mengusut tuntas dugaan kejanggalan dalam proses penanganan perkara ini.
Stay Connected
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Must Read
Berita Terkait

MOHON DIBACA SEBELUM MENULIS BERITA

Berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat menulis Berita :

- Perhatikan hukum:

Pastikan informasi yang Anda bagikan legal dan tidak mendukung ujaran kebencian, diskriminasi, kekerasan, atau aktivitas berbahaya lainnya.

 

- Hargai privasi:

Jangan bagikan informasi pribadi tentang orang lain tanpa persetujuan mereka. Ini termasuk nama, alamat, nomor telepon, dan detail sensitif lainnya.

 

- Pertimbangkan

dampaknya: Pikirkan tentang bagaimana kata-kata Anda dapat memengaruhi orang lain. Meskipun sesuatu secara teknis legal, itu mungkin menyakitkan atau menyinggung.

 

- Verifikasi informasi:

Sebelum membagikan informasi, terutama berita atau rumor, pastikan itu berasal dari sumber yang dapat dipercaya.

 

- Bertanggung jawab: Bertanggung jawablah atas informasi yang Anda bagikan. Bersiaplah untuk menjelaskan alasan Anda dan bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin terjadi.

Ingat, membangun komunitas daring yang aman dan saling menghormati adalah tanggung jawab semua orang. Mari kita gunakan kebebasan berekspresi kita dengan bijak!