Banyuasin,mediaistana.com — Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Banyuasin, Indra Setiawan, membenarkan kabar resmi (press release) yang disampaikan oleh Markas Besar TNI Angkatan Laut terkait penindakan terhadap nelayan di perairan Palembang. Informasi tersebut diterima Indra dari salah satu media dan diteruskan saat dirinya dalam perjalanan ke Provinsi Bangka untuk misi klarifikasi atas hilangnya empat orang nelayan.
“Alhamdulillah, sudah ada kejelasan. Permasalahan ini telah selesai dan berimbang antara keterangan saudara Rusdi dan rilis resmi TNI AL,” ujar Indra, Selasa (16/7/2025).
Indra juga memastikan bahwa persoalan ini telah diselesaikan secara kekeluargaan melalui mediasi tokoh masyarakat Sungsang, H Aman Cik. “Kami berterima kasih kepada Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal) yang cepat tanggap, sehingga masalah ini menjadi terang benderang,” tegasnya.
Ia pun mengimbau para nelayan di Banyuasin untuk menjaga kelestarian sungai dan laut, serta menghindari praktik ilegal yang melanggar hukum. “Terkait keberadaan empat nelayan tersebut sudah jelas, dan kami meyakini tindakan yang dilakukan TNI AL sesuai prosedur dan SOP,” kata Indra.
Sementara itu, TNI AL melalui keterangan resmi menyatakan, penembakan dengan peluru karet terhadap nelayan dilakukan berdasarkan kecurigaan adanya aktivitas ilegal di perairan Tanjung Jabung, Palembang.
Pada 12 Juli 2025 sekitar pukul 12.45 WIB, KRI Sutedi Senoputra-378 mendeteksi adanya tiga kapal nelayan yang sedang menambatkan tali di buritan kapal tongkang bermuatan batu bara. Saat hendak diperiksa, dua kapal nelayan — KM Aqshal dan KM Aqshal 2 — mencoba melarikan diri dan bahkan berupaya menabrak kapal TNI AL.
TNI AL telah memberikan peringatan lewat pengeras suara, menembakkan peluru hampa, hingga akhirnya melepas tembakan peringatan dengan peluru karet. Hasil pemeriksaan, KM Aqshal ditemukan tanpa dokumen lengkap, menggunakan alat tangkap ilegal (Fukat Trawl), dan beberapa anak buah kapal (ABK) positif narkoba.
Empat ABK KM Aqshal berhasil diamankan dan dikawal ke Lanal Bangka Belitung, sedangkan KM Aqshal 2 berhasil lolos ke Palembang dengan satu ABK mengalami luka ringan akibat peluru karet dan telah selesai dirawat di RS Islam Ar Rasyid Palembang.
“Bagaimanapun, tidak akan ada akibat jika tidak ada sebab. Kami meyakini tindakan TNI AL sudah sesuai Prosedur Tetap Keamanan Laut (Kamla) tutup Indra Setiawan.
(Andre)