Namlea, 29 November 2025
Ketua LSM Ekologi Pembangunan ( bidang pemerhati lingkungan) Buru Chairul Syam, memberikan tanggapan terkait ramainya sorotan publik terhadap kondisi pelayanan RSUD Namlea. Ia menegaskan bahwa banyak persoalan yang muncul saat ini bukanlah kesalahan manajemen yang sedang bekerja, melainkan warisan dari kebijakan dan kelalaian manajemen sebelumnya.
Menurut Chairul, fasilitas yang dinilai tidak layak oleh masyarakat sebenarnya sudah mengalami kerusakan sejak lama tanpa penanganan yang memadai.
“Banyak instalasi yang sudah lebih dari 12 tahun rusak total dan tidak pernah direhabilitasi. Bahkan AC bahkan di hampir semua ruangan tidak berfungsi, sehingga pihak rumah sakit terpaksa memakai kipas angin agar pasien tidak kepanasan,” jelasnya
Deretan Masalah yang Diwariskan Manajemen Sebelumnya
Chairul memaparkan sejumlah persoalan yang menurutnya menjadi beban untuk manajemen saat ini, di antaranya:
Utang obat sejak 2022 yang belum terselesaikan.AC rusak dan tidak berfungsi di berbagai ruangan.
Kerusakan pagar, instalasi IPAL, serta tidak tersedianya tirai di UGD dan PONEK.Jasa pelayanan tenaga kesehatan—termasuk untuk anak-anak—yang belum dibayarkan selama 8 bulan.Tumpukan sampah operasional yang dibiarkan menumpuk di dekat ruang oksigen.
Proyek pembangunan PHTC yang masuk kategori list merah karena banyak ketidaksesuaian.
Ia menegaskan bahwa masalah-masalah tersebut bukanlah hasil kebijakan manajemen yang sekarang bekerja, melainkan persoalan lama yang wajib dibereskan satu per satu.
Kisruh Pembangunan PHTC dan Lift yang Tak Pernah Terlaksana
Chairul juga menyoroti persoalan proyek pembangunan PHTC lantai 3 yang seharusnya dilengkapi lift. Ia mengungkapkan bahwa dana untuk pembangunan lift sebenarnya pernah disuarakan, tetapi tidak digunakan oleh pimpinan sebelumnya.
“Dana lift itu sudah pernah diajukan, tetapi tidak ditindaklanjuti hingga akhirnya dikembalikan karena melewati batas waktu tender. Akibatnya pembangunan saat ini berjalan tanpa lift,” ungkapnya.
Perbaikan Mulai Tampak
Meski banyak hambatan, Chairul mengapresiasi upaya perbaikan yang kini mulai terlihat. Ia menyebut bahwa dalam waktu satu bulan terakhir, proyek PHTC yang sebelumnya bermasalah telah menunjukkan kemajuan signifikan.
“Setelah laporan disampaikan, Bupati langsung membentuk tim pengawas. Alhamdulillah, progres pembangunan kini sudah mencapai sekitar 65 persen sesuai kontrak,” katanya.
Hindari Informasi Menyesatkan
Chairul berharap masyarakat memahami konteks masalah yang menimpa RSUD Namlea dan tidak hanya melihat kekurangan yang tampak di permukaan.
“Jangan hanya menyalahkan pihak yang sekarang bekerja memperbaiki keadaan. Ada persoalan besar yang mereka warisi dan itu semua harus diselesaikan satu per satu,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa LSM (lembaga swadaya masyarakat) yang bergerak dibidang Ekologi Pembangunan akan terus mengawal proses perbaikan tersebut dan siap memberikan kritik konstruktif demi peningkatan pelayanan publik.(AS)