27.5 C
Jakarta
BerandaInfoKisah Inspiratif dari Cilacap: Putri Pedagang "Es Tung-Tung" Menjadi Kepala Dusun

Kisah Inspiratif dari Cilacap: Putri Pedagang “Es Tung-Tung” Menjadi Kepala Dusun

Kisah Inspiratif dari Cilacap: Putri Pedagang “Es Tung-Tung” Menjadi Kepala Dusun

Cilacap, Mediaistana.com— Sebuah kisah inspiratif datang dari Desa Karangtengah, Kecamatan Sampang, Kabupaten Cilacap.
Badriatul Mar’ati (25), putri seorang pedagang es tung-tung keliling, berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan terpilih sebagai Kepala Dusun (Kadus) Karanganyar.
Kemenangan ini membuktikan bahwa keterbatasan ekonomi dan latar belakang sederhana bukanlah penghalang untuk mengukir pengabdian terbaik.

Gadis lajang anak kedua dari tiga bersaudara, pasangan almarhumah Misnatun dan Tirmidi, secara mengejutkan keluar sebagai juara dalam kontestasi Pemilihan dan Pengangkatan Perangkat Desa (P3D) untuk formasi Kadus Karanganyar.

Ia berhasil menyisihkan 13 pesaingnya, yang sebagian besar memiliki latar belakang pendidikan strata satu (S1) dari berbagai disiplin ilmu.

Keberhasilan Badriatul tercatat dalam rekapitulasi nilai yang dikeluarkan Panitia Pengangkatan Perangkat Desa Karangtengah.
Ia unggul jauh dengan total nilai 94, yang terdiri dari 73 poin untuk ujian tertulis dan 21 poin untuk ujian praktik

​Saat ditemui di kediamannya yang sederhana, Badriatul tidak dapat menyembunyikan rasa syukurnya (rabu, 27/11/2025).

​”Yang pertama dan utama, saya bersyukur kepada Allah SWT. Pencapaian ini adalah karunia ilahi sekaligus amanat dan kepercayaan rakyat yang harus saya jawab dengan karya nyata,” ujarnya dengan nada penuh kerendahan hati.
Ia menegaskan, keberhasilan ini adalah buah dari kerja keras, ketekunan belajar, dan doa-doa yang selama ini ia panjatkan.

Badriatul mengakui bahwa pendidikan formalnya hanyalah tamatan SMAN 1 Sampang pada tahun 2018, yang nol pengalaman dibidang pembangunan, hal itulah yang mendasarinya mengikuti seleksi di formasi Kadus, bukan Kaur Perencanaan maupun Kasie Kesejahteraan yang dilaksanakan secara bersamaan.

Terlebih, dalam enam tahun terakhirnya “sang champhion” hanya sibuk dan berkutat untuk merawat sang ibunda yang menderita stroke, hingga sang ibu meninggal dunia pada April 2025.

Periode pengabdian di rumah tersebut membentuk karakternya, namun juga membatasi pengalamannya di luar.

Ketika ditanya mengenai kunci sukses, jawabannya lugas dan sederhana: “Selalu belajar dengan lebih serius dan banyak berdoa, meminta petunjuk dari Yang Kuasa.”

​Kisah haru yang menyelimuti keberhasilan ini, menjadikan Tirmidi, sang ayah yang sehari-hari berprofesi sebagai penjual es tung-tung keliling dan guru mengaji, nyaris tidak percaya.

“Maklum, saya ini hanyalah seorang penjual es tung-tung keliling, sehingga idak punya kemampuan secara finansial. Bahkan selama anak saya ikut pencalonan, saya sering dibully dan dihina masyarakat,” ungkap Tirmidi.
Namun, Tirmidi meyakini bahwa kekuatan doa mampu mengalahkan segalanya.

Ia juga menceritakan momen spiritual sebelum ujian, di mana ia dan Badriatul berziarah ke makam almarhumah istrinya.
Di sana, ia memanjatkan doa secara lantang, memohon kesuksesan bagi anaknya yang hendak mengabdi sebagai perangkat desa.

Tirmidi juga memaparkan perjuangan hidupnya, mulai dari nyantri, mengikuti program transmigrasi, hingga akhirnya menetap di Karangtengah dan memulai profesinya saat ini.

Ia berharap, Badriatul yang ia sebut masih “polos” dan jarang bergaul, dapat dibimbing dan diajari oleh para seniornya saat mulai berdinas, “tegasnya.

Kisah Badriatul Mar’ati menjadi mercusuar harapan, membuktikan bahwa integritas, ketekunan, dan restu orang tua mampu mengantar seseorang dari keterbatasan menuju puncak pengabdian (suliyo)

Stay Connected
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Must Read
Berita Terkait

MOHON DIBACA SEBELUM MENULIS BERITA

Berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat menulis Berita :

- Perhatikan hukum:

Pastikan informasi yang Anda bagikan legal dan tidak mendukung ujaran kebencian, diskriminasi, kekerasan, atau aktivitas berbahaya lainnya.

 

- Hargai privasi:

Jangan bagikan informasi pribadi tentang orang lain tanpa persetujuan mereka. Ini termasuk nama, alamat, nomor telepon, dan detail sensitif lainnya.

 

- Pertimbangkan

dampaknya: Pikirkan tentang bagaimana kata-kata Anda dapat memengaruhi orang lain. Meskipun sesuatu secara teknis legal, itu mungkin menyakitkan atau menyinggung.

 

- Verifikasi informasi:

Sebelum membagikan informasi, terutama berita atau rumor, pastikan itu berasal dari sumber yang dapat dipercaya.

 

- Bertanggung jawab: Bertanggung jawablah atas informasi yang Anda bagikan. Bersiaplah untuk menjelaskan alasan Anda dan bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin terjadi.

Ingat, membangun komunitas daring yang aman dan saling menghormati adalah tanggung jawab semua orang. Mari kita gunakan kebebasan berekspresi kita dengan bijak!