Luwu Timur, Media Istana – Menyusul adanya postingan di media sosial Facebook dengan akun bernama Efendi Datuk (https://www.facebook.com/share/16nh9Cr3Ry/) yang menyebut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur sebagai “sarang koruptor”, Plt Ketua KKMSB BPC Luwu Timur, Fitro Dg Rewa, memberikan tanggapan resmi.
Dalam keterangannya, Fitro menegaskan bahwa penggunaan kalimat seperti itu berpotensi menyinggung perasaan warga Luwu Timur secara luas. Menurutnya, ada beberapa hal yang perlu diluruskan:
1. Generalisasi – seolah-olah seluruh jajaran Pemkab Luwu Timur adalah “sarang koruptor”, padahal banyak ASN, pejabat, dan masyarakat yang jujur serta bekerja sungguh-sungguh membangun daerah.
2. Vonis sepihak – mengaitkan langsung dengan Aparat Penegak Hukum (APH) tanpa bukti yang jelas bisa dianggap fitnah dan merugikan banyak pihak.
3. Bahasa emosional – kata-kata kasar seperti “sarang koruptor” dan “tangkap” lebih menyerang daripada menjadi kritik sehat.
Fitro menegaskan, pihaknya sangat menghargai setiap bentuk kritik sebagai bagian dari demokrasi. Namun, ia mengingatkan agar kritik disampaikan secara objektif, konstruktif, dan berdasarkan fakta, sehingga menjadi masukan yang bermanfaat, bukan justru menyinggung masyarakat secara keseluruhan.
Lebih lanjut, Fitro juga menegaskan bahwa KKMSB BPC Luwu Timur konsisten mendukung penuh upaya pemberantasan korupsi di tanah air, khususnya di Luwu Timur. Hanya saja, ia menekankan agar perjuangan itu dilakukan secara beradab, elegan, serta sesuai prosedur hukum yang berlaku, bukan melalui ujaran yang berpotensi menimbulkan konflik sosial.
Selain itu, Fitro menegaskan bahwa KKMSB BPC Luwu Timur memberikan dukungan moral kepada Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bahri Syam, beserta jajaran pemerintahannya, agar tetap fokus bekerja, menjaga integritas, serta menjalankan pembangunan yang berpihak kepada masyarakat.
“Kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga nama baik daerah, mendukung pemerintahan Bupati Irwan Bahri Syam, sekaligus tetap mengawal agar pengelolaan anggaran berjalan transparan, akuntabel, dan berpihak pada kepentingan rakyat,” tegas Fitro Dg Rewa.
Dengan tanggapan ini, KKMSB BPC Luwu Timur berharap polemik di media sosial bisa disikapi dengan bijak, serta menjadi pembelajaran bersama untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan ruang digital. (DRW)