29.3 C
Jakarta
BerandaInfoLatih Guru Menulis Dengan AI, Dosen UKAW Dorong Literasi Digital Beretika di...

Latih Guru Menulis Dengan AI, Dosen UKAW Dorong Literasi Digital Beretika di Ngada

Mediaistana.com, Kupang, 6/08/2025. Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang pesat membuka peluang baru dalam dunia pendidikan, termasuk dalam pengembangan keterampilan menulis.

Menyikapi hal ini, Dr. Peggy M. Jonathans, S.Pd., M.A. TESOL, Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang, menggelar pelatihan bertajuk “Writing Skills with AI” pada hari Senin, 4 Agustus 2025, bertempat di SMPS St. Yoh Berkhmans Mataloko, Kabupaten Ngada.

Kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), dan diikuti oleh seluruh guru di SMPS St. Yoh Berkhmans.

Pelatihan dirancang untuk menjawab tantangan sekaligus peluang yang ditawarkan oleh AI dalam meningkatkan kapasitas menulis guru secara ilmiah, kreatif, dan reflektif.

Dalam pelatihan yang berlangsung intensif ini, Dr. Peggy memaparkan berbagai platform AI yang dapat dimanfaatkan dalam proses penulisan, mulai dari pencarian dan peninjauan pustaka, perumusan kerangka tulisan, drafting, evaluasi karya sejawat, revisi, hingga publikasi karya ilmiah.

Selain itu, ia menegaskan pentingnya menjaga etika dan integritas akademik dalam penggunaan teknologi.
“AI bukan pengganti guru sebagai penulis, melainkan alat bantu. Tanggung jawab penulisan tetap ada di tangan guru. Minimal dua pertiga dari proses menulis harus berasal dari pemikiran, pengalaman, dan analisis pribadi guru,” ujar Dr. Peggy dengan tegas.

Peserta pelatihan menyambut materi dengan antusias. Banyak guru menyampaikan pertanyaan yang mendalam dan faktual terkait tantangan yang mereka hadapi dalam menulis.

Seluruh sesi diisi dengan diskusi aktif dan pencerahan mengenai bagaimana AI dapat menjadi mitra produktif dalam meningkatkan literasi dan budaya menulis di kalangan pendidik.

“Saya merasa sangat tercerahkan. Selama ini saya pikir AI itu hanya ChatGPT, ternyata ada begitu banyak platform yang bisa membantu saya menulis lebih sistematis. Tapi yang paling penting, saya belajar bahwa kita tetap harus bertanggung jawab secara etis dalam penggunaannya,” ujar Ibu Siska, salah seorang guru Bahasa Indonesia di SMPS St. Yoh Berkhmans.

Kepala Seminari St. Yoh Berkhmans, P. Antonius Waget, SVD , S.Fil., S.Pd, menyampaikan apresiasi terhadap pelatihan yang dinilai sangat relevan dengan kebutuhan guru di era digital.

“Kami sangat menghargai kehadiran UKAW di tengah-tengah kami. Pelatihan ini bukan hanya menambah pengetahuan, tetapi juga membekali guru dengan keterampilan yang sangat dibutuhkan di masa depan, yaitu literasi digital dan etika penggunaan teknologi. Ini adalah kolaborasi pendidikan yang mencerdaskan,” ungkap Romo Antonius.

Diakhir kegiatan itu, Dr. Peggy berharap kegiatan ini menjadi langkah awal dalam membangun ekosistem penulisan akademik yang kuat, tidak hanya di kalangan siswa, tetapi juga guru sebagai agen perubahan.

“Di tengah gempuran teknologi, tugas kita bukan menolak, tapi memanusiakan teknologi. Guru harus mampu memanfaatkan AI dengan cara yang cerdas dan etis, tanpa kehilangan jati diri sebagai pendidik dan penulis yang berintegritas,” Ucapnya.

(Nani)

Stay Connected
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Must Read
Berita Terkait

MOHON DIBACA SEBELUM MENULIS BERITA

Berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat menulis Berita :

- Perhatikan hukum:

Pastikan informasi yang Anda bagikan legal dan tidak mendukung ujaran kebencian, diskriminasi, kekerasan, atau aktivitas berbahaya lainnya.

 

- Hargai privasi:

Jangan bagikan informasi pribadi tentang orang lain tanpa persetujuan mereka. Ini termasuk nama, alamat, nomor telepon, dan detail sensitif lainnya.

 

- Pertimbangkan

dampaknya: Pikirkan tentang bagaimana kata-kata Anda dapat memengaruhi orang lain. Meskipun sesuatu secara teknis legal, itu mungkin menyakitkan atau menyinggung.

 

- Verifikasi informasi:

Sebelum membagikan informasi, terutama berita atau rumor, pastikan itu berasal dari sumber yang dapat dipercaya.

 

- Bertanggung jawab: Bertanggung jawablah atas informasi yang Anda bagikan. Bersiaplah untuk menjelaskan alasan Anda dan bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin terjadi.

Ingat, membangun komunitas daring yang aman dan saling menghormati adalah tanggung jawab semua orang. Mari kita gunakan kebebasan berekspresi kita dengan bijak!