Mamasa 1 September 2025 MEDIAISTANA.COM– Pemerintah Kabupaten Mamasa menggelar forum diskusi terbuka di Rumah Jabatan Bupati Mamasa pada Senin (01/09/2025). Forum ini dipimpin langsung oleh Bupati Mamasa, Welem Sambolangi, SE., MM., serta dipandu oleh Wakil Bupati, Drs. H. Sudirman, selaku moderator.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh jajaran Forkopimda Kabupaten Mamasa, di antaranya Sekda Mamasa Muh. Syukur, Kajari, Kapolres Mamasa AKBP Muchlis Nadjar, S.H., S.I.K., Dandim 1428 Mamasa, Ketua DPRD Mamasa Agung Syaputra, para kepala OPD, camat, lurah, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta perwakilan pelajar dan mahasiswa.
Pertemuan ini menjadi ruang dialog antara pemerintah, aparat, tokoh masyarakat, dan generasi muda untuk mencari solusi serta merumuskan langkah antisipatif agar masyarakat Mamasa tidak terprovokasi oleh berbagai aksi demonstrasi anarkis yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.
Bupati Mamasa: Menjaga Kearifan Lokal
Dalam sambutannya, Bupati Welem Sambolangi menekankan pentingnya menjaga kearifan lokal Mamasa sebagai benteng dalam menghadapi potensi provokasi.
“Forum ini mempertemukan seluruh unsur, baik pemerintah maupun tokoh masyarakat, agar kita bersama-sama mencari jalan bagaimana warga Mamasa tetap damai, rukun, dan tidak terpengaruh aksi-aksi perusakan yang bertentangan dengan nilai budaya kita,” ujar Bupati.
Wakil Bupati: Pertemuan Bersejarah
Wakil Bupati H. Sudirman menambahkan bahwa forum seperti ini merupakan pertama kalinya dilaksanakan di Kabupaten Mamasa.
“Kita sangat mengapresiasi inisiatif Bupati yang memfasilitasi pertemuan ini. Kehadiran kita di sini untuk mendiskusikan masa depan Mamasa, agar tetap berada pada jalur kebaikan. Apa yang kita lihat di luar daerah—aksi demo yang berujung perusakan—tidak boleh terjadi di Mamasa karena hal itu bertentangan dengan nilai dan kearifan lokal kita,” ungkapnya.
Kapolres Mamasa: Musyawarah sebagai Jalan
Sementara itu, Kapolres Mamasa AKBP Muchlis Nadjar dalam pemaparannya menyebut forum ini sebagai momentum bersejarah.
“Ini pertemuan yang luar biasa, karena baru pertama kali diadakan di Mamasa. Kita berkumpul untuk bermusyawarah dan bermufakat demi kebaikan bersama. Bagi kami, meski bertugas sementara di Mamasa, prinsipnya tanah yang kita injak dan langit yang kita junjung harus dihormati. Itu bagian dari budaya kita. Karena itu, setiap pejabat harus berkontribusi positif bagi daerah, menerima kritik, dan terbuka terhadap saran yang membangun,” jelas Kapolres.
Ia juga menekankan pentingnya pamswakarsa dan siskamling sebagai wujud kepedulian bersama terhadap keamanan wilayah Mamasa.
Kesimpulan
Forum ini diharapkan menjadi langkah awal dalam memperkuat komunikasi lintas sektor dan menjaga keharmonisan masyarakat Mamasa. Semua pihak sepakat untuk terus merawat persatuan, menjunjung kearifan lokal, dan mengedepankan musyawarah dalam menyelesaikan permasalahan demi masa depan Mamasa yang aman dan sejahtera.
(Nurdin / MediaIstana.com)