28 C
Jakarta
BerandaInfo*MENELAAH, MERENUNGI, dan MENGHAYATI KANDUNGAN AL-QUR’AN*

*MENELAAH, MERENUNGI, dan MENGHAYATI KANDUNGAN AL-QUR’AN*

Mediaistana.com-



Oleh: Pengasuh Ponpes Adz-Dzikra Banyuwangi
*KH. Ir. Achmad Wahyudi, S.H., M.H.*


Al-Qur’an adalah obat bagi hati. Ia disebut syifā, penyembuh jiwa dan penyejuk kalbu. Al-Qur’an adalah hudā, petunjuk yang datang langsung dari Allah SWT. Petunjuk yang membimbing manusia pada jalan kebenaran. Ia juga adalah rahmah, bentuk kasih sayang Allah yang tiada batasnya kepada umat manusia.

Karena itu, sebagai manusia, kita membutuhkan Al-Qur’an:
▪︎ Sebagai syifā, agar hati kita tenang.
▪︎ Sebagai hudā, agar langkah hidup kita mendapat arah.
▪︎ Sebagai rahmah, agar kita senantiasa dalam perlindungan dan limpahan rezeki dari Allah SWT.

Al-Qur’an juga merupakan bayān, penjelasan yang lengkap dan menyeluruh untuk manusia. Dalam istilah lain, disebut tibyān li kulli syai’ — Al-Qur’an menjelaskan segala sesuatu, bahkan hingga perkara yang paling kecil dalam kehidupan. Ia juga adalah ahsana tafsīrah, tafsir kehidupan terbaik yang menjelaskan secara detail tentang:
• Apa itu hidup?
• Untuk apa kita hidup?
• Bagaimana seharusnya kita hidup?

Dari Al-Qur’an, kita belajar tentang kebaikan sejati. Kebaikan dalam Islam tidak sebatas kata, tapi memiliki kedalaman makna.

1. Al-Birra — Kebaikan dalam bentuk kejujuran.

Jujur adalah pengakuan dan perwujudan iman dalam perilaku, ucapan, dan pikiran kita sehari-hari. Jujur adalah refleksi cahaya iman dalam Sikap, Keputusan, Cara berpikir, dan Perilaku sehari-hari.

Itulah makna dari al-birr, bahwa orang baik adalah orang yang jujur.

2. Al-Khair — Kebaikan dalam bentuk akar iman yang berbuah amal.

Setelah al-birr sebagai bibit, maka yang pertama tumbuh adalah akar, yaitu al-khair. Khair adalah bukti nyata dari keimanan yang telah tertanam kuat, yang kemudian termanifestasi dalam perbuatan baik.

Manusia disebut sebagai makhluk terbaik, ahsani taqwīm. Maka, ia harus:
• Melakukan amal yang terbaik selama hidupnya,
• Dan pulang ke akhirat kelak dengan membawa bekal amal terbaik.

Namun, tidak semua manusia masuk dalam kategori terbaik. Hanya umat Nabi Muhammad ﷺ yang disebut dalam Al-Qur’an sebagai khayra ummah — umat terbaik. Mereka adalah orang-orang yang memiliki karakter buddīn, yaitu:
• Cerdas secara intelektual dan emosional,
• Jujur dalam bersikap,
• Tuntas dalam mengurus diri sendiri (self-development),
• Memiliki kompetensi dan keunggulan pribadi.

Setelah karakter pribadi tersebut terbentuk, maka tugas selanjutnya adalah:
• Mengajak orang lain kepada kebaikan,
• Mencegah kemungkaran, demi menjaga lingkungan sosial dari kehancuran moral dan akhlak.

Inilah peran da’i sejati — menyebarkan kebaikan, membumikan Al-Qur’an dalam kehidupan.

3. Tarbiyah (Tazkiyah) — Kebaikan sebagai batang yang kokoh

Setelah benih dan akar terbentuk, maka harus tumbuh batang yang kuat. Dalam teori pohon, setelah bibit (al-birr) ditanam dan tumbuh akar (al-khair), akan tumbuh tunas yang besar dan kokoh.

Batang inilah yang Menopang keseluruhan pohon kehidupan, Menyimpan energi, Menumbuhkan ranting dan buah.

Maka tahapan selanjutnya dalam kebaikan adalah tarbiyah atau tazkiyah — proses pengembangan dan penyucian diri yang berkelanjutan. Inilah inti dari:
• Tazkiyatun nafs (penyucian jiwa),
• Tarbiyatul akhlāq (pendidikan akhlak),
• Tanmiyah (pengembangan potensi diri).


Kesimpulan:
Al-Qur’an bukan hanya bacaan, tetapi pedoman hidup. Ia adalah: Obat hati (syifā), Petunjuk jalan hidup (hudā), Rahmat kasih sayang Allah (rahmah), Penjelas segala urusan (tibyān), Tafsir kehidupan terbaik (ahsana tafsīrah).

Dan dari Al-Qur’an, kita pelajari tiga pilar kebaikan:
1. Al-Birra – Kejujuran sebagai bentuk nyata dari iman.
2. Al-Khair – Akar perbuatan baik yang tumbuh dari keimanan.
3. Tarbiyah/Tazkiyah – Perkembangan dan penguatan diri menuju kesempurnaan akhlak.

Semoga kita termasuk dalam umat terbaik yang hidup dan beramal sesuai cahaya Al-Qur’an. Aamiin.

[ Penulis: RUSLAN ABDUL GANI ]

Stay Connected
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Must Read
Berita Terkait

MOHON DIBACA SEBELUM MENULIS BERITA

Berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat menulis Berita :

- Perhatikan hukum:

Pastikan informasi yang Anda bagikan legal dan tidak mendukung ujaran kebencian, diskriminasi, kekerasan, atau aktivitas berbahaya lainnya.

 

- Hargai privasi:

Jangan bagikan informasi pribadi tentang orang lain tanpa persetujuan mereka. Ini termasuk nama, alamat, nomor telepon, dan detail sensitif lainnya.

 

- Pertimbangkan

dampaknya: Pikirkan tentang bagaimana kata-kata Anda dapat memengaruhi orang lain. Meskipun sesuatu secara teknis legal, itu mungkin menyakitkan atau menyinggung.

 

- Verifikasi informasi:

Sebelum membagikan informasi, terutama berita atau rumor, pastikan itu berasal dari sumber yang dapat dipercaya.

 

- Bertanggung jawab: Bertanggung jawablah atas informasi yang Anda bagikan. Bersiaplah untuk menjelaskan alasan Anda dan bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin terjadi.

Ingat, membangun komunitas daring yang aman dan saling menghormati adalah tanggung jawab semua orang. Mari kita gunakan kebebasan berekspresi kita dengan bijak!