30 C
Jakarta
BerandaMEDSOSMerajut Nostalgia, Menjaga Loyalitas
spot_img

Merajut Nostalgia, Menjaga Loyalitas

Oleh: Budi Wahana (Facebookers)

Di balik deru mesin dan panjangnya jalan Makassar–Luwu, tersimpan pelajaran hidup yang tak ternilai. Sejak era 1990-an, Bus Garuda telah menjadi bagian penting dari perjalanan hidup banyak orang, khususnya mahasiswa rantau yang menggantungkan harapannya pada roda transportasi ini.

Bukan sekadar kendaraan, Bus Garuda adalah rumah berjalan. Ia menjadi penghubung antara kampus dan kampung halaman, antara cita-cita dan kasih sayang keluarga. Bahkan, dalam keterbatasan fasilitas di masa itu, para pelanggan tetap setia, rela berdiri, duduk di lorong, atau yang dikenal dengan istilah “ma’lorong”, demi bisa pulang dan membawa rindu.

“Ma’lorong” bukan sekadar duduk di lorong bus, tapi simbol kesungguhan dan daya tahan. Bahwa kadang kenyamanan bukan yang utama—yang penting adalah sampai tujuan, dengan semangat dan tekad yang menyala.

Kini, di tengah persaingan bisnis transportasi modern dengan segala kemewahannya, Bus Garuda masih tetap melaju. Bukan karena kecanggihan fitur, tapi karena kekuatan nilai: pelayanan yang tulus, hubungan yang kekeluargaan, dan loyalitas dari para penumpang setianya.

Motivasi yang bisa dipetik:

Dalam dunia yang terus berubah, ketulusan dan konsistensi tetap menjadi kunci bertahan. Bisnis, karier, bahkan hidup sekali pun—akan kuat saat dijalankan dengan hati, bukan hanya strategi.

Dari lorong-lorong bus yang dulu penuh sesak, lahirlah generasi tangguh yang kini menapak di berbagai tempat. Karena sejatinya, perjuangan di lorong Garuda itu adalah pelatihan kehidupan: tentang sabar, setia, dan tak pernah menyerah pada keadaan. (DRW)

Stay Connected
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Must Read
Berita Terkait

MOHON DIBACA SEBELUM MENULIS BERITA

Berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat menulis Berita :

- Perhatikan hukum:

Pastikan informasi yang Anda bagikan legal dan tidak mendukung ujaran kebencian, diskriminasi, kekerasan, atau aktivitas berbahaya lainnya.

 

- Hargai privasi:

Jangan bagikan informasi pribadi tentang orang lain tanpa persetujuan mereka. Ini termasuk nama, alamat, nomor telepon, dan detail sensitif lainnya.

 

- Pertimbangkan

dampaknya: Pikirkan tentang bagaimana kata-kata Anda dapat memengaruhi orang lain. Meskipun sesuatu secara teknis legal, itu mungkin menyakitkan atau menyinggung.

 

- Verifikasi informasi:

Sebelum membagikan informasi, terutama berita atau rumor, pastikan itu berasal dari sumber yang dapat dipercaya.

 

- Bertanggung jawab: Bertanggung jawablah atas informasi yang Anda bagikan. Bersiaplah untuk menjelaskan alasan Anda dan bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin terjadi.

Ingat, membangun komunitas daring yang aman dan saling menghormati adalah tanggung jawab semua orang. Mari kita gunakan kebebasan berekspresi kita dengan bijak!