28.3 C
Jakarta
BerandaBertaMiris! Aroma Rokok Ilegal Kian Menyengat di Wilayah Jakarta Utara

Miris! Aroma Rokok Ilegal Kian Menyengat di Wilayah Jakarta Utara

Mediaistana.com | JAKARTA – Aroma bisnis ilegal kian menyengat di sejumlah wilayah Jakarta Utara. Penjual rokok ilegal di wilayah Koja hingga Cilincing mengaku hidup dalam tekanan bukan hanya karena risiko ditertibkan aparat, tetapi juga karena ulah oknum wartawan yang diduga menjadikan lapak mereka sebagai “ladang setoran”.

Di sebuah gang sempit daerah Koja, seorang pedagang yang meminta identitasnya dirahasiakan, menyuarakan keluhannya dengan nada getir.

“Kami ini cuma cari makan. Tapi tiap beberapa hari pasti ada yang datang mengaku wartawan, motret lapak kami, trus ancam mau naikin berita kalau nggak kasih uang rokok,” ujarnya dengan wajah gusar saat Indonesiaglobal melakukan investigasi di beberapa tempat wilayah Jakarta Utara, Rabu 19 November 2025.

Menurut para pedagang, modusnya hampir sama, oknum tersebut datang dengan kamera ponsel, bertingkah layaknya liputan serius, lalu mengisyaratkan ‘negosiasi’ agar foto dan informasi tidak dipublikasikan.

“Mereka bilang, Gimana ini beritanya? Mau kita tahan atau naik?’ Itu bahasa yang bikin kami tertekan,” ungkap pedagang lain di kawasan Cilincing.

Para pedagang menyebut jumlah permintaan uang bervariasi, mulai dari Rp20 ribu hingga lebih dari Rp100 ribu sekali datang. Yang membuat mereka semakin resah adalah intensitas kehadiran para oknum tersebut yang belakangan makin sering.

“Baru sehari yang lalu sudah datang lagi. Mereka tahu kami nggak mungkin nolak, karena kalau naik berita kami takut disikat aparat,” kata seorang wanita penjual rokok ecer.

*Terkepung dari Dua Arah*

Para pedagang menyebut situasi ini sebagai kondisi “serba salah”. Di satu sisi, mereka sadar bahwa menjual rokok ilegal melanggar aturan. Namun di sisi lain, mereka merasa menjadi sasaran empuk pemerasan.

Beberapa pedagang bahkan mengaku dagangannya menurun karena stres dan takut didokumentasikan secara sembunyi-sembunyi.

“Kami bukan menolak diberitakan, tapi jangan diperas begitu. Kalau mau liputan, liputan aja. Jangan minta uang,” kata seorang pedagang pria lainnya di Tanjung Priok.

(red/tim)

Stay Connected
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Must Read
Berita Terkait

MOHON DIBACA SEBELUM MENULIS BERITA

Berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat menulis Berita :

- Perhatikan hukum:

Pastikan informasi yang Anda bagikan legal dan tidak mendukung ujaran kebencian, diskriminasi, kekerasan, atau aktivitas berbahaya lainnya.

 

- Hargai privasi:

Jangan bagikan informasi pribadi tentang orang lain tanpa persetujuan mereka. Ini termasuk nama, alamat, nomor telepon, dan detail sensitif lainnya.

 

- Pertimbangkan

dampaknya: Pikirkan tentang bagaimana kata-kata Anda dapat memengaruhi orang lain. Meskipun sesuatu secara teknis legal, itu mungkin menyakitkan atau menyinggung.

 

- Verifikasi informasi:

Sebelum membagikan informasi, terutama berita atau rumor, pastikan itu berasal dari sumber yang dapat dipercaya.

 

- Bertanggung jawab: Bertanggung jawablah atas informasi yang Anda bagikan. Bersiaplah untuk menjelaskan alasan Anda dan bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin terjadi.

Ingat, membangun komunitas daring yang aman dan saling menghormati adalah tanggung jawab semua orang. Mari kita gunakan kebebasan berekspresi kita dengan bijak!