Banyuwangi — Media Istana// 22 Oktober 2025
Momentum Hari Santri Nasional (HSN) 2025 disambut meriah oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Srono. Tahun ini, peringatan HSN diwarnai dengan berbagai lomba bernuansa edukatif dan religius yang melibatkan santri dari berbagai jenjang pendidikan.
Kegiatan ini digagas oleh Ketua Panitia Lomba Peringatan HSN MWC NU Srono, Ahmad Faiq Fazaudin, M.Pd.I, dengan dukungan penuh dari Ketua MWC NU Srono, H. Moh. Bisri Musthafa, M.Pd.
Rangkaian kegiatan berlangsung sejak 15 Oktober hingga 22 Oktober 2025, melibatkan ratusan peserta dari berbagai lembaga pendidikan dan pesantren se-Kecamatan Srono.
Diketahui acara pembuka pada 15 Oktober 2025 diawali dengan Bahthul Masa’il yang digelar di Masjid Baitul Arifin, Desa Rejoagung. Agenda ini menjadi ruang kajian keilmuan keagamaan khas santri yang membahas berbagai persoalan umat dari perspektif fikih.
Selanjutnya, pada 18 Oktober 2025, digelar Lomba Mewarnai tingkat TK/RA se-Kecamatan Srono di Balai Desa Sukonatar.
Kegiatan berlanjut dengan Olimpiade Aswaja tingkat MI pada 20 Oktober 2025 di SMP Islam Al Ma’arif Rejoagung. Di hari yang sama, Lomba Baca Kitab Kuning tingkat Pesantren berlangsung di Pondok Pesantren Sunan Kalijogo, Desa Parijatah Wetan.
Sebagai puncak acara, pada Rabu, 22 Oktober 2025, digelar Kirab Santri dan Jalan Sehat di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bagorejo. Kegiatan yang diikuti oleh ribuan peserta — mulai dari tingkat TK hingga masyarakat umum — berlangsung meriah dan penuh semangat meski di bawah terik matahari.
Rute kirab sepanjang dua kilometer ini menjadi simbol semangat juang santri yang teguh dan berjiwa nasionalis.
Ketua Panitia, Ahmad Faiq Fazaudin, M.Pd.I, menyampaikan bahwa kegiatan tahun ini dirancang tidak sekadar seremonial, namun membawa nilai edukasi dan kebersamaan.
“Kami ingin Hari Santri di Srono menjadi wadah pembelajaran sekaligus hiburan bernilai. Santri tidak hanya berkompetisi, tetapi juga belajar meneladani perjuangan para ulama dan menanamkan semangat cinta tanah air,” ujar Faiq.
Sementara itu, Ketua MWC NU Srono, H. Moh. Bisri Musthafa, M.Pd., mengapresiasi antusiasme para santri dan masyarakat yang ikut menyemarakkan kegiatan ini.
“Hari Santri adalah momentum untuk meneguhkan kembali komitmen keagamaan dan kebangsaan. Santri harus hadir sebagai pelopor moderasi, toleransi, dan penjaga keutuhan bangsa,” tegasnya.
Turut memberikan motivasi kepada para peserta, Gus Miftahul dari Pondok Pesantren Al-Ashrof Dusun Sukopuro juga menyampaikan pesan inspiratif:
“Berbahagialah dan berbanggalah kalian yang menjadi santri. Pendidikan pesantren mengajarkan ilmu yang mendalam, membentuk mental, dan menumbuhkan keteguhan hati. Di pesantren pula, akhlak menjadi pondasi utama dalam membangun generasi bangsa, agama, dan negara.”
Dengan semangat kebersamaan, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa peringatan Hari Santri di Kecamatan Srono tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga wadah edukasi, inspirasi, dan penguatan nilai-nilai keislaman di kalangan generasi muda.
Al-Ashrof / MIT