JAKARTA, Mediaistana.com-Pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) XI Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat yang diadakan di Hotel Mercure Ancol Jakarta Utara pada Kamis (20/11/2025) Presiden RI Prabowo Subianto batal menghadiri pembukaan tersebut yang sedianya Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan hadir pada pembukaan Munas MUI ini.
Munas MUI ini dihadiri oleh Wakil Presiden Ke-10 dan Wakil Presiden Ke-12 RI Jusuf Kalla dan Wakil Presiden Ke-13 KH Ma’ruf Amin serta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Haji dan Umroh Mochamad Irfan Yusuf, Menteri Agama Nasarudin Umar,Kepala BIN Herindra,serta Wakil Menteri Haji Dahnil Anzar Simanjuntak, hadir pula Penasihat Khusus Presiden bidang Pertahanan Nasional Dudung Abdurachman dan Penasihat Khusus Presiden di bidang Haji Muhadjir Effendy.
Kegiatan ini akan berlangsung selama 4 hari yang dimulai 20-23 November 2025, Dalam gelaran Munas ini MUI akan kembali melakukan proses pemilihan Ketua Umum yang baru.
Ketua Umum MUI saat ini adalah K.H. Anwar Iskandar,Ia menjabat sejak Agustus 2023 setelah menggantikan KH Miftachul Akhyar untuk sisa masa jabatan sampai Musyawarah Nasional (Munas) MUI berikutnya.
Ketua Steering Committe (SC) Munas XI MUI KH Masduki Baidlowi mengungkapkan pemilihan pimpinan MUI periode 2025-2030 akan menggunakan Mekanisme Pemilihan melalui sistem Formatur atau Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) ini sistem yang sangat menarik, Pemilihan sistem Formatur itu ada 17 formatur yang terdiri dari pimpinan MUI demisioner, diantaranya Mantan Wantim MUI, mantan Sekjen MUI, serta Bendahara Umum.
Ketua Umum MUI Tegaskan Kesejahteraan Umat Jadi Omong Kosong Tanpa Adanya Sinergitas serta Mengambil Peran agar Indonesia Jadi Negara Mandiri.
“Kami itu punya sistem pemilihan Ahlul Halli wal Aqdi. Kalau dalam Khulafaur Rosyidin itu memilih pemimpin itu adalah Ahlul Halli wal Aqdi atau kalau dalam bahasa Indonesia itu sistem formatur,” kata Kiai Masduki seperti dikutip dari situs MUI.
“Kemudian juga ada lima perwakilan ormas. Yang sudah pasti itu NU dan Muhamadiyah. Lalu ada tiga dari ormas yang lain, ini sedang kita proses itu,” ujarnya dikutip dari situs resmi MUI.
Selain itu, Kiai Masduki menerangkan akan ada perwakilan dari kampus dan pesantren serta tujuh perwakilan dari pengurus wilayah MUI.
“Sehingga semuanya itu kira-kira ada 17 orang. Merekalah yang menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin.Tradisi kami itu adalah tradisi musyawarah mufakat,” tegasnya.
KH Masduki belum bisa membocorkan siapa saja yang menjadi calon Ketua Umum MUI