MediaIstana.com
Banyuwangi, 14 Juli 2025 – Aksi penebangan pohon yang dilakukan di Dusun Warengan, Desa Bubuk, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, memicu protes dari warga dan sorotan tajam dari aktivis lingkungan.
Penebangan yang dianggap sepihak tersebut menimbulkan keresahan karena menghilangkan fungsi penting pohon sebagai peneduh dan penahan tanah.
Trian Sigit, seorang pemerhati lingkungan, mengaku mempertanyakan legalitas aktivitas penebangan tersebut kepada BH, pekerja yang melakukan penebangan di lokasi.

Saat dikonfirmasi, BH menyebut bahwa dirinya hanya menjalankan perintah dari Kepala Desa Bubuk.
“Saya disuruh Kades, Mas. Jadi langsung saja temui Pak Kades,” kata BH saat ditemui di lokasi.
Kepala Desa Bubuk, Panhari, membenarkan pernyataan tersebut. Ia mengakui bahwa dirinya yang memerintahkan penebangan pohon dengan alasan keamanan.
“Saya yang menyuruh, karena pohonnya sudah miring. Lagipula saya yang menanam semua pohon itu,” ujar Panhari kepada Trian.
Namun, pernyataan tersebut tidak sejalan dengan keluhan warga sekitar. Warga mengaku kehilangan manfaat dari pohon yang ditebang, terutama sebagai tempat berteduh dan pelindung tanah dari erosi.
“Penebangan semacam ini apa boleh, Mas? Pohon ini biasa dipakai berteduh oleh pengguna jalan, dan sebagai penahan tanah supaya tidak mudah terbawa air,” kata TM, salah satu warga kepada media Istana.
Kasus ini menyoroti pentingnya transparansi dan pelibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait lingkungan hidup, terlebih jika menyangkut fasilitas umum dan kelestarian alam.(*)