27.5 C
Jakarta
BerandaInfoProf Male: Ancaman Merkuri di Kali Anhoni — Darurat Ekologis yang Mengancam...

Prof Male: Ancaman Merkuri di Kali Anhoni — Darurat Ekologis yang Mengancam Kemanusiaan

Pencemaran merkuri di Kali Anhoni, Kabupaten Buru, telah mencapai tingkat yang tidak dapat lagi ditoleransi. Sejak maraknya aktivitas penambangan emas ilegal di Gunung Botak, logam berat merkuri terus mengalir ke sungai, mengendap di sedimen, dan bergerak menuju ekosistem pesisir Teluk Kaiely yang merupakan pusat keanekaragaman hayati. Lebih dari sekadar persoalan lingkungan, temuan penelitian sejak 2013—termasuk hasil kajian yang dilakukan Profesor Yustinus Thobias Male, S.Si. M.Si, Guru Besar Kimia Logam Universitas Pattimura (UNPATTI)—menunjukkan fakta yang jauh lebih mengkhawatirkan: tingkat kontaminasi merkuri kini telah merembes ke bahan pangan lokal, biota laut, hingga terdeteksi sangat tinggi dalam tubuh manusia.

Ini bukan lagi sekadar isu pencemaran—ini sinyal keras bahwa masyarakat sedang berada di ambang tragedi kemanusiaan. Merkuri, yang bersifat neurotoksik dan tidak mudah terurai, terus mengalami bioakumulasi dan biomagnifikasi. Setiap ikan yang ditangkap, setiap pangan lokal yang dikonsumsi, berpotensi menjadi medium transfer racun ke tubuh manusia, terutama anak-anak dan perempuan hamil yang paling rentan terhadap dampaknya.

Sementara sedimen tercemar terus menumpuk di dasar Kali Anhoni, aliran sungai membawa ancaman ini ke akar-akar mangrove Teluk Kaiely—zona pemijahan dan pembesaran biota laut yang menopang kehidupan masyarakat pesisir. Tanpa intervensi serius, kerusakan ekologis akan berkembang menjadi bencana sosial dan kesehatan publik yang tak terbayangkan.

Pemerintah wajib bertindak. Pengangkatan sedimen tercemar, rehabilitasi mangrove, penegakan hukum tegas terhadap penambangan ilegal, serta edukasi dan penerapan teknologi penambangan tanpa merkuri harus dijalankan tanpa kompromi. Kita tidak boleh membiarkan racun ini terus mengalir dalam sistem ekologis maupun tubuh masyarakat.

Jika kondisi ini diabaikan, maka bukan hanya ekosistem yang akan runtuh—kita sedang menapaki jalan menuju bencana lingkungan yang akan berubah menjadi tragedi kemanusiaan. Saatnya bertindak, sebelum semuanya terlambat.

( Ahmad )

Stay Connected
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Must Read
Berita Terkait

MOHON DIBACA SEBELUM MENULIS BERITA

Berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat menulis Berita :

- Perhatikan hukum:

Pastikan informasi yang Anda bagikan legal dan tidak mendukung ujaran kebencian, diskriminasi, kekerasan, atau aktivitas berbahaya lainnya.

 

- Hargai privasi:

Jangan bagikan informasi pribadi tentang orang lain tanpa persetujuan mereka. Ini termasuk nama, alamat, nomor telepon, dan detail sensitif lainnya.

 

- Pertimbangkan

dampaknya: Pikirkan tentang bagaimana kata-kata Anda dapat memengaruhi orang lain. Meskipun sesuatu secara teknis legal, itu mungkin menyakitkan atau menyinggung.

 

- Verifikasi informasi:

Sebelum membagikan informasi, terutama berita atau rumor, pastikan itu berasal dari sumber yang dapat dipercaya.

 

- Bertanggung jawab: Bertanggung jawablah atas informasi yang Anda bagikan. Bersiaplah untuk menjelaskan alasan Anda dan bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin terjadi.

Ingat, membangun komunitas daring yang aman dan saling menghormati adalah tanggung jawab semua orang. Mari kita gunakan kebebasan berekspresi kita dengan bijak!