Ratusan siswa di Kabupaten Karanganyar, dikabarkan mengalami keracunan massal.
Sebanyak 12 siswa di antaranya harus dirawat inap di rumah sakit.
Peristiwa ini diduga terjadi pada Jumat (3/10/2025).
Namun hingga saat ini pihak berwenang belum memastikan apakah sumber keracunan berasal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan di sejumlah sekolah.
Bidan wilayah Popongan dan Gedongan itu melaporkan bahwa ada 168 anak yang berobat dengan gejala mules, pusing,” ujar Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar, Yopi Eko Jati Wibowo, Selasa (7/10/2025).
Sementara itu, operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Popongan 2, yang berlokasi di Perum Kopri RT 03 RW 12, Popongan, Karanganyar, dihentikan sementara, sejak Senin (6/10/2025).
Pemberhentian sementara ini dilakukan seusai 168 siswa dilaporkan mengalami gejala keracunan, meski hingga kini belum bisa dipastikan bahwa penyebabnya berasal dari menu MBG.
Pantauan di lapangan, pada Selasa, tidak tampak aktivitas di SPPG Popongan 2.
Area dapur dan ruang pelayanan terlihat sepi, hanya tampak tiga orang karyawan yang sedang membersihkan ruangan.
Yopi mengonfirmasi, pihaknya mendapat laporan dari bidan wilayah Popongan dan Gedongan terkait 168 siswa yang mengalami gejala seperti mules dan pusing. Kami tidak bisa menduga-duga, Dinkes hanya menerima siswa yang berobat. Kemudian kami melakukan sampel dan diberikan ke lab. Hasil lab-nya kewenangan kami menyampaikan ke BGN. Nanti hasilnya disampaikan BGN,” ujarnya.
Yopi menjelaskan, Dinkes mengambil sampel makanan MBG yang disajikan, pada Kamis (2/10/2025), dari SPPG Popongan 2 untuk diuji.
Menu tersebut terdiri atas nasi, ayam katsu, dan sayuran.
Ketua Satgas MBG Karanganyar, Adhe Eliana, menambahkan bahwa penghentian sementara SPPG Popongan 2 adalah bagian dari langkah pencegahan