Mediaistana.com
Samosir, — Aroganya Pelayanan Kru KMP Fery Tao Toba, destinasi wisata Samosir kembali tercoreng dan tersorot, dengan adanya insiden yang dialami seorang wartawan Kota Medan yang baru selesai berkunjung dari kampung halamannya, yang hendak kembali ke kota Medan dengan menggunakan jasa penyeberangan Kapal Motor Penumpang yang berada di Tomok, kejadian Bermula Pada Pukul 21:00 wib, (21/07).
SS yang merupakan wartawan di Salah satu media online nasional, mengatakan “mereka mengalami tindakan kekerasan pengeroyokan yang dilakukan oleh Para Kru KMP FERY TAO TOBA yang berada di bawah menejemen PT. Gunung Hijau Megah (GHM).
Ia bersama keluarga dan kedua orangtuanya harus merasahkan keberingasan para kru KMP. FERY TAO TOBA, di keroyok di pukuli oleh beberapa orang kru tersebut.
Kejadian bermula saat ketika ia dan keluarganya saat hendak masuk ke Kapal Fery tersebut, ia memprotes sistem pelayanan pelaksanaan masuk ke kapal yang sangat semrawut, dikarenakan puluhan mobil berbondong-bondong berlomba untuk masuk yang kurang teratur.
Namun saat hendak menyampaikan kekecewaannya, seorang oknum uang langsung dengan nada tinggi menjawab dengan arogan.
Kemudian terjadilah cekcok perdebatan yang memanas sehingga menyulut emosi dan salah satu anggota kru kapal tersebut menarik kerah bajunya kemudian terjadilah baku hantam serta ramai-ramai para kru melakukan pengeroyokan.
Orangtua dari keluarga wartawan tersebut yg ingin hendak menengahi baku hantam tersebut, justru terkena pukulan juga yang dilakukan oleh para kru – kru tersebut, sehingga orangtuanya Beserta keluarganya mengalami memar dan luka dibibir serta di usir dari pelabuhan tidak diperbolehkan untuk melanjutkan penyebrangan.
Atas kejadian tersebut ia dan 2 orang Anggota keluarganya, mengalami luka akibat pukulan dari Kru KMP. Fery Tao Toba secara membabi buta.
Atas kejadian tersebut ia melaporkan kejadian yang dialaminya serta keluarganya tersebut melaporkan ke Polsek Simanindo, sehingga Polsek Simanindo memanggil para kru KMP. Fery Tao Toba yang melakukan pengeroyokan dan dilakukan mediasi.
Diharapkan peran menejemen dapat lebih memperhatikan lagi semua para pekerja kru kapal KMP. Fery Tao Toba Tomok yang harusnya bisa memberikan pelayanan dan penanganan yang humanis bukan penanganan beringas sehingga calon penumpang yang ingin hendak menggunakan jasa penyeberangan Kapal Motor Penumpang bisa lebih nyaman dapat perlindungan dari menejemen PT. GHM yang dimiliki ALM. OTB Sitanggang tersebut.
Sehingga destinasi wisata Samosir bisa dapat terjaga dengan baik serta sejalan dengan Program pemerintah daerah dan pemerintah pusat, yang dimana Danau Toba merupakan salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) kawasan di Indonesia yang ditetapkan oleh pemerintah untuk dikembangkan secara khusus sebagai pusat pariwisata unggulan.
(S.Sihombing)