Ngawi – Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Sine, Cabang Ngawi, Pusat Madiun, menggelar acara tasyakuran warga baru tahun 2025 di Padepokan PSHT Ranting Sine, Jalan Raya Sumberejo–Sine, tepatnya di Dusun Jetak, Desa Sumberejo, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Acara yang berlangsung mulai pukul 20.00 WIB hingga selesai ini dihadiri Kyai kondang asal Walikukun, Gus Danang Al Bento, yang menyampaikan tausiyah rohani dengan iringan hadroh Aji Kolocokro. Sabtu, 23 Agustus 2025.
Kegiatan dihadiri Ketua PSHT Ranting Sine beserta jajaran pengurus, Forkopimcam Sine, orang tua warga baru, serta seluruh warga PSHT seranting Sine. Berbagai rangkaian acara turut digelar, mulai dari penampilan seni bela diri oleh warga baru PSHT, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta mars PSHT, hingga sambutan-sambutan dari Ketua Ranting PSHT Sine dan Forkopimcam. Acara inti berupa tausiyah Gus Danang Al Bento menjadi penutup penuh makna bagi para warga baru.

Dalam sambutannya, Ketua PSHT Ranting Sine, Sarwo Edy Subekti, S.Pd., menyampaikan harapan agar warga baru PSHT yang disahkan tahun 2025 dapat menjaga ajaran leluhur dengan sebaik-baiknya.
“Jadilah jiwa-jiwa yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kita harus berbudi luhur, mampu mengalah dalam hal-hal sepele, namun tetap teguh mempertahankan prinsip. Warga PSHT harus mampu menjaga nama baik organisasi ini,” tegasnya.
Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) merupakan salah satu organisasi pencak silat terbesar di Indonesia yang berpusat di Madiun, Jawa Timur. PSHT didirikan pada tahun 1922 oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo, seorang pejuang pergerakan nasional sekaligus murid dari Ki Ngabehi Soerodiwirjo, pendiri aliran Setia Hati.
Berbeda dengan perguruan silat lain, PSHT tidak hanya mengajarkan teknik bela diri, tetapi juga menanamkan nilai-nilai persaudaraan, kejujuran, keberanian, dan budi pekerti luhur. Filosofi “Setia Hati” bermakna kesetiaan pada hati nurani yang bersih, sedangkan “Terate” melambangkan bunga teratai yang hidup di atas air: meski tumbuh di lumpur, tetap indah dan bermanfaat bagi sekitarnya.
Hingga kini, PSHT telah melahirkan jutaan warga di seluruh Indonesia dan dunia, dengan visi membentuk manusia berbudi luhur, tahu benar dan salah, serta bertakwa kepada Tuhan YME. Tradisi pengesahan warga baru dan tasyakuran seperti yang digelar di Ranting Sine merupakan bagian penting dalam menjaga warisan nilai dan ajaran luhur PSHT.