Mediaistana.com,- Kupang, 6/08/2025. Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang melalui Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PSPBI), bekerja sama dengan TEFLIN NTT Chapter, menggelar pelatihan intensif bertajuk Deep Learning Training and Workshop (DLTW) bagi para guru Bahasa Inggris di Provinsi Nusa Tenggara Timur, dalam waktu yang tak lama ini.
Kegiatan yang berlangsung dua episode ini, mengusung pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) yang menekankan pada refleksi kritis, penguatan pedagogi, dan praktik langsung dalam pengajaran Bahasa Inggris.
Pelatihan DLTW dimulai dengan sesi daring pada 17–18 Mei 2025, dengan menghadirkan tiga profesor dari organisasi profesional nasional Teachers of English as a Foreign Language in Indonesia (TEFLIN), yakni Prof. Ali Saukah, Prof. Utami Widiati, M.A., Ph.D, dan Prof. Suwarsih Madya. Ketiganya menyampaikan materi tentang konsep dasar dan prinsip pembelajaran mendalam serta tantangan aplikatif dalam konteks pengajaran Bahasa Inggris di Indonesia.
Selanjutnya Sesi luring dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu pada 18–19 Juli 2025 di Kampus UKAW, Kupang, dan 1–2 Agustus 2025 di SMPS St. Yoh Berkhmans Mataloko, Kabupaten Ngada.
Peserta yang hadir pada kegiatan tersebut sebanyak 50 guru Bahasa Inggris dari berbagai kabupaten di NTT turut hadir dan mengikuti pelatihan ini, yang dibimbing langsung oleh tiga master trainer dari Dosen PSPBI FKIP UKAW yang juga merupakan pengurus inti TEFLIN NTT Chapter.
Pelatihan ini tidak hanya bersifat teoritis. Namun melainkan juga sangat praktis, dengan total durasi 32 jam pelajaran (JP). Melalui kegiatan ini para peserta didorong untuk merevisi dokumen perencanaan pembelajaran dan melakukan praktik microteaching untuk semua keterampilan berbahasa (listening, speaking, reading, and writing).
Dekan FKIP UKAW, Dra. Anggreini D. N. Rupidara, M.Si., Ph.D., menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata dari misi Perguruan Tinggi dalam memperluas akses pendidikan berkualitas di Nusa tenggara Timur.
“Kami berkomitmen menjadikan kampus tidak hanya sebagai pusat ilmu, tetapi juga sebagai mitra strategis para guru di daerah. Melalui DLTW, kami ingin memperkuat kualitas pembelajaran Bahasa Inggris dengan pendekatan yang kontekstual dan reflektif,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua TEFLIN NTT Chapter, Dr. Peggy M. Jonathans, S.Pd., MA. TESOL., menekankan pentingnya kolaborasi antar-lembaga untuk membangun ekosistem pendidikan yang berkelanjutan.
“Pelatihan ini bukan akhir, tapi awal dari gerakan bersama membangun komunitas guru Bahasa Inggris yang profesional dan adaptif terhadap perubahan zaman.
NTT memiliki potensi besar, dan guru adalah kunci transformasi pendidikan,” katanya.
Untuk di ketahui, DLTW merupakan bagian dari agenda jangka panjang TEFLIN NTT dan PSPBI UKAW dalam mendampingi guru-guru di NTT. Kegiatan serupa direncanakan akan diperluas ke wilayah lain dengan pendekatan berbasis kebutuhan lokal serta dukungan teknologi digital.
(Nani)