Mediaistana.com-, Kupang, 8 Juli 2025. Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW kembali menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan daerah melalui dunia pendidikan. Tercatat Tahun ini, sebanyak 351 orang mahasiswa diterjunkan ke berbagai wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam program Kegiatan Belajar dan Pendampingan Masyarakat (KBPM) dalam Semester Genap 2024/2025.
Kegiatan ini diawali dengan pembekalan intensif selama tiga hari yang dibuka langsung oleh Rektor UKAW, Prof. Dr. Ir. Godlief F. Neonufa, MT, pada Selasa (8/7/2025) di Auditorium UKAW Kupang.
Sementara itu, Rektor UKAW Kupang menyampaikan bahwa KBPM merupakan bagian dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam pengabdian kepada masyarakat.
Dalam kegiatan tersebut, Rektor juga turut membawakan materi bertema “KBPM UKAW dan Tema KBPM Semester Genap 2024/2025” yang menekankan pentingnya mahasiswa memahami arah, tujuan, dan prioritas program agar relevan dengan kondisi sosial masyarakat di lokasi penempatan.
KBPM UKAW adalah program rutin yang diselenggarakan setiap semester, sebagai bagian dari proses pembelajaran kontekstual di luar kampus. Mahasiswa tidak hanya berinteraksi dengan masyarakat, tetapi juga dilatih untuk mengidentifikasi persoalan lokal dan menyusun solusi berbasis pendekatan multidisipliner.
“Melalui KBPM, kami ingin mahasiswa hadir secara kontekstual, bukan hanya menjalankan program, tetapi juga mampu memahami dan merespons persoalan nyata di desa-desa dampingan,” tegas Prof. Neonufa.
Para mahasiswa akan disebar ke enam wilayah di NTT, yaitu Kabupaten Kupang (termasuk Pulau Semau), Timor Tengah Selatan, Malaka (perbatasan RI-Timor Leste), Sumba Tengah, dan Sumba Barat Daya. Wilayah-wilayah ini termasuk dalam kategori daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T), yang membutuhkan dukungan kolaboratif dari berbagai elemen, termasuk perguruan tinggi.
Salah satu sesi penting dalam pembekalan adalah Diskusi Panel tentang Praktik Baik Penanganan Stunting, yang menghadirkan Bupati Sumba Tengah dan Timor Tengah Selatan.
Diskusi ini dipandu langsung oleh Rektor UKAW dan bertujuan memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai strategi sukses daerah dalam menekan angka stunting melalui kebijakan lokal dan intervensi berbasis komunitas.
Selain itu, Rektor UKAW Kupang, Prof. Dr. Ir, Godlief F. Neonufa, MT, menyampaikan terima kasih atas keterlibatan langsung pemerintah daerah dalam kegiatan ini. Ini membuka ruang bagi mahasiswa untuk belajar dari pengalaman lapangan yang telah terbukti berhasil,” ujarnya”.
Kesempatan yang sama, Ketua pelaksana KBPM, Ir. Fredrik J. Haba Bunga, MP., juga menambahkan bahwa KBPM bukan sekadar magang sosial, tetapi merupakan laboratorium hidup di mana mahasiswa ditantang untuk berpikir kritis, bekerja lintas disiplin, dan berkolaborasi dengan masyarakat setempat dalam merancang solusi berkelanjutan.
Untuk diketahui, Program KBPM UKAW telah menjadi agenda rutin universitas sebagai bagian dari strategi pembelajaran kontekstual.
Mahasiswa tidak hanya bertugas menjalankan program, tetapi juga diharapkan mampu mengidentifikasi masalah lokal, membangun relasi sosial, serta mengembangkan program yang berdampak langsung bagi masyarakat.**
Nani