26.6 C
Jakarta
BerandaPEMERINTAHANWarga Blitar Terlantar di Banda Aceh Dipulangkan atas Peran dan Bantuan Haji...

Warga Blitar Terlantar di Banda Aceh Dipulangkan atas Peran dan Bantuan Haji Uma

Banda Aceh -Mediaistana.com 

Nur Evasari (26), wanita asal kelurahan Salam Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur yang terlantar di Banda Aceh dipulangkan ke kampung halamannya melalui Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar pada Minggu (9/11/2025) pukul 14.00 WIB.

 

Eva diantar ke Bandara SIM oleh tim dari Rumah Singgah Dinas Sosial Banda Aceh dan Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK) Meuraxa Kota Banda Aceh yang selama ini menampung dan mendampingi paska diserahkan masyarakat karena ditermukan terlantar. Selain itu juga hadir tim H. Sudirman Haji Uma anggota DPD RI yang turut melepas keberangkatan Eva.

 

Berdasarkan informasi dari tim Haji Uma, Eva akan transit terlebih dahulu di Bandara Soekarno Hatta, Banten dan penerbangan ke Bandara Juanda Surabaya, Jawa Timur rencananya akan dilanjutkan sekitar pukul 20.40 WIB.

 

Proses pemulangan Eva tidak terlepas dari peran Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) dapil Aceh, H. Sudirman Haji Uma yang membantu biaya tiket pesawat Banda Aceh – Surabaya.

 

Haji Uma sendiri mengetahui kisah miris Eva yang terlantar di Banda Aceh setelah mendapat informasi dari Misra Yana, Ketua Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK) Aceh yang juga TKSK untuk Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh dalam pertemuan silaturrahmi dengan Sekretaris Dinas Sosial Aceh dan jajaran serta perwakilan Pilar Sosial dan sejumlah relawan di Aula Dinas Sosial Aceh, Kamis (6/11/2025) lalu.

 

Mendapat informasi tersebut, saat itu Haji Uma langsung menyatakan siap untuk membantu pemulangan Eva. Setelah menyelesaikan pertemuan di Aula Dinas Sosial Aceh, Haji Uma dengan di dampingi oleh tim TKSK Aceh, sempat mengunjungi rumah singgah Dinas Sosial Kota Banda Aceh tempat Eva ditampung.

 

Kepada Eva, Haji Uma berjanji membantu biaya pemulangan ke Jawa Timur. Bahkan Haji Uma juga membantu biaya perbaikan HP milik Eva guna dapat berkomunikasi dengan keluarga. Selain itu, Haji Uma juga ikut membantu biaya kebutuhan di rumah singgah sebelum Eva dipulangkan.

 

Haji Uma secara terpisah menyampaikan rasa syukur dan mengapresiasi semua pihak yang telah membantu Eva selama di Banda Aceh dan proses pemulangannya ke kampung halamannya. Ia berharap agar Eva segera dapat berkumpul dengan pihak keluarganya.

 

Selain itu, ia juga mengaku miris mendapat informasi dari Misra Yana, Ketua TKSK Privinsi Aceh terkait kondisi Eva. Apalagi diketahui Eva berasal dari keluarga miskin yang sudah tidak punya ibu dan bapaknya sudah lanjut usia. Bantuan bagi Eva juga bagian dari solidaritas dan kepedulian bagi sesama atas nama kemanusiaan.

 

“Saya merasa miris dan tergerak untuk membantuk sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas kemanusiaan. Apalagi, banyak warga Aceh diperantauan baik di dalam maupun diluar negeri. Harapannya, saling bantu dan peduli juga akan di dapati warga Aceh yang mengalami musibah dan kemalangan di perantauan”, ujar Haji Uma.

 

Haji Uma yang selama ini kerap membantu warga Aceh diperantauan mengaku dapat merasakan apa yang dirasa Eva karena demikian juga yang dirasakan oleh warga Aceh diperantauan saat di timpa musibah di negeri orang. Karena itu, ia memberi apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah peduli dan membantu Eva setelah terlantar di Aceh.

 

Berdasarkan informasi dari Misra Yana (Ketua TKSK Provinsi Aceh) sebagaimana disampaikan kepada Haji Uma, Nur Evasari ditemukan terlantar di terminal bus Banda Aceh. Selanjutnya masyarakat melaporkan kepada Dinas Sosial Kota Banda Aceh dan ditempatkan di rumah singgah dan turut mendapatkan pendampingan sosial.

 

Eva datang ke Aceh pada Tahun 2024 lalu karena dijanjikan kerja oleh seorang warga Kabupaten Aceh Jaya. Bahkan ia dijemput langsung di Blitar, Jawa Timur. Keluarga Eva mengizinkan karena dijanjikan kerja. Namun setelah beberapa bulan berada di Aceh Jaya, Eva tidak kunjung diberikan pekerjaan seperti yang dijanjikan.

 

Eva pun sempat lari ke daerah Pekanbaru (Sumatera Selatan) dan Medan (Sumatera Utara). Namun setelah beberapa bulan ia kembali ke Aceh Jaya, namun tetap tidak diberikan pekerjaan. Pada Oktober lalu, ia lari ke Banda Aceh untuk mencari kerja guna mengumpulkan biaya untuk pulang ke Jawa Timur.

 

Namun ia malah terlantar dan dilaporkan warga setempat kepada Dinas Sosial Kota Banda Aceh. Setelah ditempatkan dirumah singgah, ia didampingi oleh TKSK yang juga melakukan penjangkauan ke keluarga Eva di Jawa Timur yang sangat berharap bantuan agar anaknya dapat kembali.

 

Saat bertemu Haji Uma dirumah singgah Dinas Sosial Kota Banda Aceh di Gampong Lamjabat, Kecamatan Meuraxa, Eva sangat berharap bantuan biaya agar dapat kembali ke kampung halamannya di Blitar, Jawa Timur. Matanya berkaca saat Haji Uma menyatakan kesiapan membantunya.(TM)

Stay Connected
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Must Read
Berita Terkait

MOHON DIBACA SEBELUM MENULIS BERITA

Berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat menulis Berita :

- Perhatikan hukum:

Pastikan informasi yang Anda bagikan legal dan tidak mendukung ujaran kebencian, diskriminasi, kekerasan, atau aktivitas berbahaya lainnya.

 

- Hargai privasi:

Jangan bagikan informasi pribadi tentang orang lain tanpa persetujuan mereka. Ini termasuk nama, alamat, nomor telepon, dan detail sensitif lainnya.

 

- Pertimbangkan

dampaknya: Pikirkan tentang bagaimana kata-kata Anda dapat memengaruhi orang lain. Meskipun sesuatu secara teknis legal, itu mungkin menyakitkan atau menyinggung.

 

- Verifikasi informasi:

Sebelum membagikan informasi, terutama berita atau rumor, pastikan itu berasal dari sumber yang dapat dipercaya.

 

- Bertanggung jawab: Bertanggung jawablah atas informasi yang Anda bagikan. Bersiaplah untuk menjelaskan alasan Anda dan bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin terjadi.

Ingat, membangun komunitas daring yang aman dan saling menghormati adalah tanggung jawab semua orang. Mari kita gunakan kebebasan berekspresi kita dengan bijak!