PALEMBANG – Ketua Masyarakat Pendukung Gibran (MPG) DPW Sumatera Selatan, Nathan, menyampaikan adanya dugaan keterlibatan oknum pejabat di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dalam aktivitas pertambangan serta pengeboran sumur minyak dan gas illegal yang masih beroperasi di wilayah tersebut. Dugaan ini kembali mengemuka setelah insiden meledaknya sumur minyak illegal beberapa bulan lalu yang menewaskan 5 orang.
Menurut Nathan, peristiwa tragis tersebut patut menjadi perhatian serius, terlebih para korban disebut-sebut memiliki hubungan keluarga dekat dengan Bupati Muba. “Kami melihat ada banyak kejanggalan yang harus diusut. MPG menduga ada keterlibatan pihak-pihak tertentu dalam aktivitas ilegal tersebut, dan itu tidak boleh dibiarkan,” ujar Nathan dalam keterangan resminya, Jumat (5/12/2025).
MPG DPW Sumsel mendesak PT Pertamina, SKK Migas, serta Aparat Penegak Hukum (APH) untuk segera mengambil langkah tegas, terukur, dan transparan dalam menangani persoalan sumur minyak illegal yang kembali memakan korban. Nathan menegaskan, pembiaran terhadap aktivitas ilegal tersebut berpotensi menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat, merusak lingkungan, serta menghilangkan pendapatan negara.
“Jangan ada kesan tutup mata. Jangan hanya diam. Kejadian serupa tidak boleh terulang karena risikonya sangat fatal, bukan hanya bagi warga tetapi juga bagi negara,” tegasnya.
Lebih lanjut, Nathan mengungkapkan bahwa MPG Sumsel telah merangkum berbagai persoalan yang terjadi di wilayah Sumatera Selatan dalam setahun terakhir, termasuk isu pertambangan dan perminyakan ilegal di Muba. Seluruh temuan itu, menurutnya, akan disampaikan langsung dalam pertemuan bersama Presiden dan Wakil Presiden mendatang.
“MPG tidak akan tinggal diam apabila ada permasalahan yang berpotensi merusak republik ini. Semua persoalan yang terjadi di daerah, khususnya di Sumsel, akan kami sampaikan langsung kepada Pak Presiden dan Pak Wapres sebagai bentuk tanggung jawab moral kami,” tutup Nathan.