Ngawi – Pemerintah Kabupaten Ngawi mulai merealisasikan proyek rekonstruksi Jalan Raya Jagir – Tulakan di Kecamatan Sine. Proyek peningkatan infrastruktur ini telah berjalan selama dua pekan dan menyedot anggaran sebesar Rp14.363.000.000, yang bersumber dari Dana Bagi Hasil (DBH) Tahun Anggaran 2025.
Dengan target waktu pelaksanaan selama 210 hari kalender, proyek ini dikerjakan oleh CV. Makmur Abadi sebagai kontraktor pelaksana, di bawah pengawasan CV. Reka Cipta Konsultan selaku manajemen konsultan pengawas. Rabu, 18/06/2025.
Sebagai bagian dari komitmen terhadap keselamatan kerja dan standar operasional yang baik, seluruh pekerja di lapangan diwajibkan untuk mematuhi protokol Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Hal ini meliputi penggunaan alat pelindung diri (APD) seperti helm proyek, rompi keselamatan, sepatu boots, serta pelindung tangan dan wajah sesuai kebutuhan.

Selain itu, di sepanjang area kerja telah dipasang rambu-rambu peringatan dan petunjuk lalu lintas proyek, guna mengantisipasi potensi kecelakaan dan memberi informasi kepada pengguna jalan bahwa ada kegiatan konstruksi yang sedang berlangsung. Rambu-rambu tersebut mencakup tanda “Hati-Hati Ada Pekerjaan Jalan”, pembatas jalan (traffic cone), serta marka pengalihan arus lalu lintas jika diperlukan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ngawi menegaskan pentingnya penerapan K3 di setiap proyek pembangunan infrastruktur. “Penerapan standar keselamatan kerja bukan hanya untuk melindungi para pekerja, tapi juga demi kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan yang melintas di sekitar lokasi proyek,” ujarnya.
Rekonstruksi Jalan Jagir–Tulakan ini diharapkan dapat memperbaiki konektivitas antarwilayah di Kecamatan Sine, mempermudah mobilitas warga, serta mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Warga menyambut baik proyek ini. Mereka mengaku senang dan berterima kasih karena jalan yang sebelumnya rusak dan bergelombang akhirnya diperbaiki. “Semoga hasilnya nanti benar-benar berkualitas dan tahan lama,” ujar salah satu warga Desa Tulakan.
Pemerintah juga mengajak masyarakat untuk ikut serta mengawasi jalannya proyek, agar pelaksanaannya transparan, akuntabel, dan benar-benar memberikan manfaat nyata bagi publik.