25.2 C
Jakarta
BerandaINFOSastrajendra dan Kebangkitan Spiritualitas Nusantara.*

Sastrajendra dan Kebangkitan Spiritualitas Nusantara.*

MediaIstana | Jakarta, Di tengah riuhnya zaman yang serba cepat dan modern, semakin banyak insan yang menoleh kembali pada akar-akar kearifan lokal yang telah lama tertanam dalam budaya Nusantara. Ragam aliran kepercayaan yang hidup di bumi pertiwi bukan sekadar warisan, melainkan pancaran kebijaksanaan luhur yang lahir dari pergulatan batin manusia dengan alam, masyarakat, dan semesta. Inilah yang disebut sebagai local wisdom—harta tak ternilai yang menjadi cermin jati diri bangsa.

Komunitas Cinta Budaya (KCB), sebagai penjaga napas tradisi, kini membuka jalan bagi siapa pun yang ingin menyelami salah satu ajaran spiritual mendalam: Sastrajendra. Melalui pembentukan divisi khusus bernama Sastrajendra Living Academy (SLA), KCB menghadirkan ruang belajar bersama yang inklusif, kontemplatif, dan penuh makna.

Toni Junus Kanjeng Ngung, selaku sesepuh yang menjiwai visi ini, menegaskan bahwa Sastrajendra bukanlah sekadar ajaran mistik, melainkan jalan hidup yang berakar pada pambukaning kolbu—kunci pembuka Roh Suci. Ia mengingatkan bahwa meski Sastrajendra memiliki banyak versi, ajaran yang diangkat dan dikembangkan di SLA berpegang pada garis ajaran yang murni dan terjaga.

Ajaran tersebut merupakan warisan spiritual dari Kiageng Mangir, yang diteruskan melalui Prawirodiharjo di Gampingan Baru, Yogyakarta, dan kemudian diperkaya dengan wahyu keraton dari Sinuhun Pakubuwana X melalui KPH. Darudriyo Sumodiningrat. Perpaduan ini menjadi landasan utama bagi pengembangan Sastrajendra di SLA—sebuah jalan menuju pemurnian rasa, kejernihan pikir, dan kesadaran yang menyatu dengan semesta.

Bambang Hayunanto, Pembina SLA, menambahkan bahwa dalam proses pembelajarannya, SLA membuka pintu bagi Roh Suci untuk bersinar, sehingga secara spiritual bermanfaat dalam mempersatukan kesadaran pikir, raga, dan rasa menjadi satu dalam Triwikrama. Kesatuan ini menjadi kunci penting untuk mencapai Manunggal Kawula Gusti, suatu cara yang mungkin tidak ditemukan dalam ajaran lain.

Sementara itu, Buntje Harbunangin, pendiri Komunitas Cinta Budaya, menekankan bahwa tujuan utama SLA adalah membantu setiap individu mencapai Kasampurnaning Hurip. Melalui peresapan nilai-nilai ajaran ke dalam sikap dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, seseorang dapat menemukan jati dirinya yang sejati—hidup selaras, utuh, dan seimbang, baik dalam karier, usaha, maupun laku spiritual.

Dengan semangat pelestarian sekaligus pembaruan, Sastrajendra Living Academy hadir tidak sekadar sebagai ruang belajar, melainkan sebagai jembatan spiritual bagi generasi masa kini untuk kembali menyelami cahaya kearifan Nusantara. Di sinilah, warisan tak kasat mata dihidupkan kembali dengan cinta, rasa hormat, dan kesadaran yang mencerahkan.

Sarah Dwi A

Stay Connected
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Must Read
Berita Terkait

MOHON DIBACA SEBELUM MENULIS BERITA

Berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat menulis Berita :

- Perhatikan hukum:

Pastikan informasi yang Anda bagikan legal dan tidak mendukung ujaran kebencian, diskriminasi, kekerasan, atau aktivitas berbahaya lainnya.

 

- Hargai privasi:

Jangan bagikan informasi pribadi tentang orang lain tanpa persetujuan mereka. Ini termasuk nama, alamat, nomor telepon, dan detail sensitif lainnya.

 

- Pertimbangkan

dampaknya: Pikirkan tentang bagaimana kata-kata Anda dapat memengaruhi orang lain. Meskipun sesuatu secara teknis legal, itu mungkin menyakitkan atau menyinggung.

 

- Verifikasi informasi:

Sebelum membagikan informasi, terutama berita atau rumor, pastikan itu berasal dari sumber yang dapat dipercaya.

 

- Bertanggung jawab: Bertanggung jawablah atas informasi yang Anda bagikan. Bersiaplah untuk menjelaskan alasan Anda dan bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin terjadi.

Ingat, membangun komunitas daring yang aman dan saling menghormati adalah tanggung jawab semua orang. Mari kita gunakan kebebasan berekspresi kita dengan bijak!